Senin, 10 September 2012



CATATAN-CATATAN KECIL
MANAJEMEN SENI PERTUNJUKAN


Catatan 1

A.    PENGERTIAN MANAJEMEN

          Secara etimologis anajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur (merencanakan). Pada dasarnya, ada dua tujuan utama dalam memelajari manajemen. Pertama, agar orang atau kelompok dapat bekerja secara efisien. Maksudnya, mereka dapat bekerja dengan suatu cara atau metode sistematis sehingga segala sumber yang ada (tenaga, dana, dan peralatan) dapat digunakan lebih baik. Dengan begitu, akan tercapai hasil yang diharapkan. Dalam arti lain, efisiensi itu terjadi jika pengeluaran lebih kecil dari penghasilan, atau hasil yang diperoleh lebih besar dari penggunaan sumber yang ada. Kedua, tujuan memelajari manajemen agar dalam bekerja atau melakukan usaha dapat dicapai ketenangan, kelancaran, dan kelangsungan usaha itu sendiri.
Manajemen Pertunjukan adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fisik, dan informasi yang berhubungan dengan pertunjukan agar pertunjukan dapat terlaksana dengan lancar dan terorganisir.
•Perencanaan: Dalam perencanaan ini yang pertama dilakukan adalah menetapkan sasaran lalu memilih tindakan yang akan diambil dari berbagai alternatif yang ada.
•Pengorganisasian: Dalam proses ini dilakukan pengalokasian sumber daya, penyusunan jadwal kerja dan koordinasi antar unit-unit dalam suatu kepanitiaan.
•Pengendalian: Pengendalian di sini berarti membandingkan perencanaan dengan realisasi. Lalu mengambil tindakan koreksi atas realisasi yang tidak sesuai dengan perencanaan.

B. FUNGSI MANAJEMEN

            Keterlibatan pengelola dalam menjalankan organisasi menentukan pilihannya. Ada organisasi seni pertunjukan yang pengelolanya terlibat menjalankan manajemennya. Pengelola bertindak sebagai koreografer, artis, produser, pimpinan produksi, dan secara langsung mencurahkan total waktu untuk masalah manajemen organisasi yang dipimpinnya.
            Banyak organisasi seni pertunjukan yang masih belum memiliki tenaga pengelola secara total. Waktu yang tidak dimiliki untuk mengurusi penyelenggaraan organisasi seni secara profesional membutuhkan pengelola dan peleksana produksi dalam jumlah yang terbatas. Ada kecenderungan, organisasi seni pertunjukan yang berorientasi bisnis maka pengelola terjunlangsung menangani produksi. Organisasi yang berorientasi pada karya seni pengelola menyediakan waktu paruh untuk penanganan produksi secara langsung. Secara umum perspektif karakteristik organisasi ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Melalui matrik yang telah dijelaskan pada lembar terdahulu, keterlibatan pengelola ditunjukan melalui maket gambar Bagan 1. Berdasarkan pengamatan yang telah dipelajari secara mendalam, orientasi berkarya pada organisasi seni pertunjukan yang bergerak di bidang bisnis dan paruh waktu berbeda karakteristiknya. Bentik organisasi seni pertunjukan yang menyediakan pengelola dan pengelolaan ditangani secara mandiri memiliki publik penonton yang berbeda karakteristiknya.
            Manajemen akan membantu organisasi seni pertunjukan di dalam mewujudkan harapannya untuk memproduksi karya secara maksimal. Regulasi ke arah itu diupayakan dengan melalui pemberdayaan berbagai komponen yang terkait untuk bersinergis dalam membangun jaringan yang tanggam seperti proporsi rumah laba-laba. Apabila berbagai komponen pendukung yang dirasakan dapat digunakan sebagai stimulus dalam mempermulus laju dan perkembangan produksi seni pertunjukan sebaiknya dilakukan secara komprehensif. Di sini faktor keberuntungan, perencanaan produksi, strategi penerapan dan penggunaan celah yang mendatangkan peluang bisnis besar perlu diterapkan walaupun pada kapasitas produksi untuk oenyajian karya seni sebagai hobi saja. Dengan demikian diperlukan kerja keras berbagai komponen yang terlibat dan sekaligus upaya penanganan hambatan harus diminimalisir secara tepat, sehingga pelaksanaan produksi karya seni menjadi pilihan dan harapan bersama.
            Di sisi lain Masalah manajemen sebagai basis dalam pengelolaan suatu organisasi seni pertunjukan memiliki kompetensi yang sangat krusial dalam menentukan laju dan arah pengembangan dari suatu seni pertunjukan. Secara umum dalam pengelolaan terasa sangat gampang, namun dalam peleksanaannya memerlukan penanganan yang sangat rumit, butuh perhatian khsusus serta lebih diutamakan pada pemngalaman empirik menjadi sumber dalam melaksanakan dan sekaligus menetapkan keberhasilan produksi karya seni secara proporsional.

C. PROSES SEBELUM PEMENTASAN

•PEMBENTUKAN KEPANITIAAN
            Agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan berjalan dengan lancar, maka dibentuklah suatu kepanitiaan kegiatan. Panitia adalah sekelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk mempertimbangkan dan mengurus hal-hal yang ditugaskan kepadanya. Tujuan apa yang ingin dicapai dalam kepanitiaan bersifat sementara dan jangka pendek, dalam artian bahwa kepanitiaan akan berakhir jika kegiatan/tugas selesai.
•PENENTUAN TEMA
            Dalam suatu kegiatan sangat diperlukan suatu tema untuk memberi batasan dan memberi arah pada kegiatan yang akan dilakukan. Dan tema dalam suatu kegiatan dapat diambil dari kejadian yang ada di lingkungan kita. Misalnya tema tentang Alam ( SAVE THE NATURE GUYS).
•PEMBUATAN TIME SCHEDULE
            Dalam suatu kepanitiaan harus membuat susunan jadwal kerja atau yang biasa disebut time schedule. Time schedule sendiri berfungsi untuk menertibkan kinerja tiap divisi dalam kepanitiaan. Dengan time schedule diharapkan kinerja panitia sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
• PENUNJUKAN STAGE MANAGER DAN PEMBUATAN RUN DOWN
            Stage Manager bertugas merumuskan atau menetapkan secara lebih detail pelaksanaan acara pada hari-H terutama pada konsep penampilan dan pengisi acara, tata panggung dan tata lampu serta terjun langsung ke lapangan pada hari-H dan turun tangan langsung. Run down adalah detail susunan acara dalam suatu kegiatan pada hari-H. Dalam run down tercantum secara detail person yang terlibat dan peralatan yang dibutuhkan dalam setiap penampilan serta keterangan-keterangan yang diperlukan.
•PEMENTASAN PRA PEMENTASAN
            Dalam tahap ini dilakukan gladi bersih sebagai persiapan terakhir untuk menuju sebuah pementasan. Tujuan dari tahap ini adalah sebagai simulasi pada hari-H agar seluruh panitia yang terlibat siap untuk menghadapi kendala-kendala yang mungkin akan terjadi saat melakukan sebuah pementasan.
PEMENTASAN
            Pada tahap ini seluruh panitia diharapkan fokus pada pertunjukan sesuai dengan job description masing-masing dan berkoordinasi dengan stage manager agar pementasan berjalan sesuai dengan run down.

EVALUASI PEMENTASANAN
•LPJ
Ketika tugas telah selesai dilaksanakan, ketika acara telah berakhir, kerja kepanitiaan belumlah berakhir. Karena masih harus dilakukan pertanggungjawaban dari kepanitiaan dalam bentuk LPJ. LPJ dimaksudkan untuk memastikan, apakah planning yang dilakukan pada awal kepanitiaan berjalan sebagaimana mestinya.
Berikut ini merupakan gambaran kepanitiaan dalam sebuah pertunjukan secara garis besar:
1.Pimpinan Produksi
Pimpinan produksi adalah orang yang ditunjuk untuk mengorganisir pementasan suatu seni pertunjukan. Pimpinan produksi bertanggung jawab secara keseluruhan atas pelaksanaan dan keberhasilan produksi seni dipergelarkan. Komitmen kerja, tanggung jawab personal, dan kapasitas kerjanya serta kapabilitas performa untuk mengatur dan memimpin produksi menjadi tanggungjawabnya. Tugas keberhasilan dan selesainya produksi menjadi taruhan bahwa pimpinan produksi seni pertunjukan juga menjadi ujung tombak terdepan dalam penyelenggaraan hingga selesainya pementasan maupun laporan pelaksanaan kegiatan dilakukan. Pimpinan produksi harus memahami peran, tugas, dan tanggung jawabnya sebagai tpimpinan dan ia berada di garda depan produksi seni pertunjukan dalam menjalankan tugas produksi.
Tugas kontroling kerja kerumahtanggaan, operasional staf, pemilihan tempat pementasan, hingga standar kualifikasi gedung yang digunakan sebagai pertunjukan produksi adalah kacakapan tugas yang diembannya. Peran pimpinan produksi dalam pelaksanaan pementasan menjadi motor gerak bawahan agar seluruh staf mau dan mampu bekerja maksimal atau allout, sehingga, sukses dan tercapainya pementasan menjadi berbobot adalah target yang diharapkan bersama dan merupakan simbol keberhasilan pimpinan produksi dalam mengawal anak buahnya.
Tanggung jawab pimpinan produksi adalah menentukan keberhasilan dan terlaksanannya pemantasan karya seni pertunjukan. Target operasional yang harus dicapai dengan melalui cara memotivasi bawahan, mendorong pelaksanaan produksi sampai pada puncak harapan adalah bentuk tanggung jawab yang dipikulnya. Oleh sebab itu, produksi karya seni yang dipentaskan merupakan taruhan tugas, tanggung jawab dan kerangka kerja yang harus diimplementasikan secara maksimal.

1.1 Pimpinan Kerumahtanggaan/ akomodasi/ peralatan
Pimpinan Kerumahtanggaan dalam suatu produksi karya seni pertunjukan merupakan salah staf yang bertugas mengemban pelayanan publik serta bertanggung jawab kepada pimpinan produksi dalam layanan staf dan layanan publik. Pelayanan ditujukan kepada seluruh staf produksi yang bekerja menyelenggarakan produksi seni pertunjukan. Layanan kepada publik diberikan dalam hubungan pemberian servis kepada penonton mulai dari pembelian karcis, pelayanan gedung, hingga kenyamanan yang absurd bagi penonton agar penonton merasa dihargai dan dihormati secara tepat.
Tugas pelayanan publik dilakukan mulai dari kenyamanan menjamu penonton, pelayanan/seles servis pemesanan karcis, hingga suasana pementasan agar berjalan lancar dan nyaman menjadi bagian tugas yang harus diciptakan. Kondisi pelayanan sejak awal pertunjukan, istirahat, hingga akhir pementasan menjadi kordinasi seksi kerumahtanggaan di dalam gedung dan di luar gedung. Artinya, kompleks pertunjukan harus bersih keributan, suasana yang menjadi kekuatan emosi penonton untuk menikmati pertunjukan secara antusia, empati, dan simpati serta nyaman.
Pelayanan kepada staf produksi dalam bentuk memberikan kesejahteraan berupa layanan konsumsi sejak penyelenggaraan produksi mulai dari rapat pertama, pelatihan, gladi kotor, gladi bersih, pementasan/pertunjukan hingga acara pembubaran produksi. Layanan tersebut terkait dalam bentuk kesejahteraan dan pemenuhan konsumsi secara rutin acara kegiatan berlangsung.
Hak dan kewajiban kepala kerumahtanggaan adalah berkonsultasi kepada pimpinan produksi dan pimpinan artistik dalam hal layanan staf. Dalam layanan publik kepala bagian ini minta dengar pendapat publik berkenaan dengan bagaimana teknik danoperasional servis yang dapat memuaskan publik, serta memberikan layanan cepat pesan melalui komunikasi bebas pulsa atau komunikasi lain dalam bentuk antaran servis.
1.2 Bagian Karcis
Mereka bertanggung jawab atas penjualan dan pembelian karcis pertunjukan. Jumlah pengeluaran dan pemasukan harus seimbang. Komoditas terciptanya layanan yang manusiawi dan berwibawa menjadi misi yang harus ditampilkan staf ini dalam bentuk layanan publik secara langsung. Bagian karcis juga bertugas dalam mnghitung kapasitas dari gedung dan berapa tiket yang akan di jual.
Hal dan kewajiban yang dilakukan dalam bentuk melayani penonton dengan ramah, murah senyum, serta menawan dan menarik, sehingga penghargaan terhadap penonton cukup disegani. Kewajiban yang harus dilakukan berupa layanan publik secara langsung ditunjukan melalui kontak interaksi dengan itu baik-buruk layanan akan tercermin dari penampilan pada saat itu. Hak yang dimiliki oleh staf ini adalah konsultasi dan konsolidasi kepada pimpinan staf produksi melalui mandat dan kepada pimpinan kerumahtanggaan secara langsung tentang tugas, kewajiban, dan tanggung jawab kerja yang harus direfleksikan.

2. Pimpinan Artistik
Pimpinan artistik adalah pimpinan produksi yang bertindak dan bertanggung jawab atas karya seni yang diproduksikan. Tanggung jawab artistik karya, performa penyajian hingga tata urut pementasan agar dapat menyajikan urutan pementasan yang harmonis adalah menjadi tanggung jawab pimpinan artistik Berbagai capaian karya seni dipertunjukan menjadi bagian tanggung jawab moral yang tidak dapat dibayarkan melalui penataan artistik karya seni. Dengan demikian masalah teknis, tata letak setting, tata indah pencahayaan, dan artistiknya kostum artis menjadi tanggung jawaqb yang diemban oleh pimpinan artistik. Pimpinan artistik membawahi staf yang bertugas pada saat karya seni dipertunjukan di atas panggung atau stage.
Berbagai kejadian, kejanggalan, keajaiban, dan kesuksesan di atas panggung atau kerangka pementasan karya seni menjadi konstruk perintah terhadap staf yang ada dibawah tanggung jawab pimpinan artistik. Hak dan kewajiban pimpinan artistik adalah konsultasi teknis pementasan dengan pimpinan produksi. Kewajibannya adalah membimbing, mengarahkan , dan mengkordinasikan staf di bawah artistik yang operasional di atas panggung atau terkait dalam pementasan saat berlangsung.
Staf bawahan pimpinan artistik terdiri dari Pimpinan Panggung & Kru, Penata Cahaya & Kru, Penata Sound dan Musik & Kru, Penata Properti & Kru, Penata Rias dan Kostum & Kru, serta petugas gedung yang secara operasional diatur oleh pimpinan panggung.Simulasi dalam pertunjukan yang sedang berlangsung, pimpinan ini berperan mengevaluasi hasil tata cahaya, tata panggung, dan organisasi kerjasama antar bawahan Pimpinan Artistik
2.1 Pimpinan Panggung & Kru
Orang yang berada dalam kordinasi di panggung. Secara umum dia disebut stage manager. Tugas dan tanggung jawab pimpinan dan staf panggung adalah mengatur urutan pementasan berdasarkan advis pimpinan artistik serta mengakumulasi berbagai kebutuhan mulai dari alat-alat musik yang digunakan pementasan hingga bagaimana setting, pencahayaan, musik dan efek musik serta berbagai kebutuhan lain yang diminta pimpinan produksi atau penyaji karya seni dalam suatu produksi pementasan.
Pimpinan panggung dan staf dalam menjalankan tugasnya berkonsultasi dengan staf lain di bawah pimpinan artistik. Kordinasi dengan staf di bawah pimpinan produksi dalam hal tata cara dan tata aturan yang mengatur penonton pada saat pementasan dilaksanakan. Secara umum tugas dan tanggung jawab pimpinan panggung dan staf ganda baik kepada pimpinan produksi maupun pimpinan artistik. Tanggung jawab morak diberikan kepada pimpinan produksi, sedang tanggung jawab tugas yang diemban merupakan tanggung jawab kepada pimpinan artistik.
2.2 Penata Cahaya & Kru
Penata cahaya bertanggung jawab langsung kepada pimpinan artistik, namun secara hirarki laporan kejadian berdasarkan prasaran penyaji karya seni tanggung jawab penata cahaya secara tidak langsung bertanggung jawab kepada pimpinan panggung dan penyaji.Beban tanggung jawab dan tugas penata cahaya adalah menjadi sumber sukses dan artistiknya pementasan karya seni yang dipergelarkan. Masalah pencahayaan, terang-padamnya lampu, serta bagaimana cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan matinya lampu dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah menjadi beban moral tanggung jawab yang diemban oleh pimpinan tata cahaya. Hak dan kewajibannya adalah konseling kepada pimpinan artistik, pimpinan panggung dan penyaji karya seni. Kewajibannya adalah memberikan layanan kepuasan atas artistik tidaknya pementasan karya seni yang dipergelarkan.
2.3 Penata Sound dan Musik & Kru
Penata musik dan sound juga bertanggung jawab langsung kepada pimpinan artistik, namun secara hirarki matihidup, keras-lembut, jernih-paraunya musik dan sound harus dilaporkan kepada pimpinan panggung untuk konsolidasi, serta bahan laporan kepada penyaji karya seni yang dipergelarkan. Kejadian yang muncul sebagai akibat kelalaian dan kecelakaan pementasan dapat mempengaruhi kualitas pementasan dalam ukuran kualitas musik dan sound. Tanggung jawab yang diemban berdasarkan dilakukan berdasarkan prasaran penyaji.
Penata musik dan sound secara tidak langsung bertanggung jawab kepada pimpinan panggung dan penyaji karya seni. Beban tanggung jawab dan tugas penata musik dan sound adalah menjadi sumber sukses dan kualitas musik yang disajikan dalam pementasan. Artistiknya pementasan karya seni yang dipergelarkan dalam hubungannya dengan musik dan sound menjadi beban moran tanggung jawab yang diemban oleh pimpinan musik dan sound. Hak dan kewajibannya sama denga staf lain di bawah pimpinan artistik, adalah konseling kepada pimpinan artistik, pimpinan panggung dan penyaji karya seni. Kewajiabannya adalah memberikan layanan kepuasan atas kualitas musik dan sound pada saat pementasan karya seni yang berlangsung.
2.4 Penata Properti & Kru
Penata properti dan kru bertanggung jawab langsung kepada pimpinan artistik, namun secara herarki masih sama dengan staf lain dilingkungan artistik yakni melaporankan kejadian dan layanan pemesanan yang diminta penyaji karya seni dan prasaran penata artistik berdasarkan pada saat kebutuhan alat diminta oleh kedua belah pihak. Beban tanggung jawab dan tugas penata properti adalah menjadi layanan pemenuhan kepada penyaji karya seni dan tuntutan artistik garapan berdasarkan prasaran dari pimpinan artistik. Sukses dan artistiknya pementasan karya seni yang dipergelarkan kebutuhan properti yang diharapkan penyaji dan pimpinan artistik diberikan sepenuhnya atau layanan purna lengkap kepada kedua belah pihak. Masalah kelengkapan properti untuk kebutuhan penari tanggung jawab staf ini.
Bagaimana cara mengatasi apabila tidak ada properti yang diminta oleh penyaji karya seni dan pimpinan artistik menjadi beban tugas dan tanggung jawab pimpinan properti dan kru. Hak dan kewajibannya sama dengan staf di bawah pimpinan artistik yakni berkonsultasi kepada pimpinan artistik, pimpinan panggung dan penyaji karya seni. Kewajiabannya adalah memberikan layanan kepuasan atas artistik tidaknya pementasan karya seni yang dipergelarkan. Di bawah ini menunjukan gambar potret kerja penata properti dan kru. Tugasnya mendisain dan memasang properti di atas pentas, persiapan dan menyediakan properti yang dibutuhkan penari pada saat pertunjukan.
2.5 Penata Rias dan Kostum & Kru
Penata rias dan kostum secara umum pada produksi yang besar dibagi pada masing-masing pos antara rias dan kostum. Namun untuk produksi karya seni yang terbatas kedua tugas dipegang oleh satu staf saja. Penata rias dan kostum bertanggung jawab langsung kepada pimpinan artistik, penyaji karya, serta melakukan konsolidasi dengan pimpinan panggung.
Hirarki penguasaan konsep riasan, pemakaian kostum hingga modivikasinya menjadi tanggung jawab penata kostum dan penata rias. Konsultasi kepada penata tari secara konsolidasi penting dilakukan. Laporan kejadian kurang terakomodasinya kebutuhan penata tari dikonsultasikan penata Artistik. Prasaran penata tari dalam hal hasil kerjanya menjadi tanggung jawab penata rias dan busana berdasar pemenuhan dari penata tari, dengan asumsi hasil kerja kurang serasi dan kurang tepat sasaran. Penata rias dan busana harus mempertanggungjawabkan kepada penonton apabila dijumpai terdapat reaksi balik dari penonton, hal ini berhubungan dengan kepuasan kerja penata rias dan busana.
Beban tanggung jawab dan tugas penata rias dan busana menjadi bagian pertanggungjawaban kepada pimpinan artistik. Pementasan tari yang dipergelarkan harus mampu memenuhi harapan penata tari. Masalah riasan dan pemakaian busana apabila terjadi kecelakaan misal busana copot atau kedodoran, lunturnya riasan menjadi beban moral tanggung jawab yang diemban penata rias dan busana secara terbuka. Hak dan kewajibannya berkonsultasi kepada pimpinan artistik, penata panggung dan penata tari. Usaha memberi layanan atas bentuk riasan dan pemakaian kostum tari yang dipentaskan jadi bagian tugas kolektif dengan pimpinan artistik.
Penata rias dalam melakukan pekerjaannya diarahkan oleh pimpinan artistik dan sesuai hasil diskusi dengan penata tari. Kerja penata rias mendisain riasan wajag, mengubah karaktertokoh, dan membuat desain fantasi bisa diminta oleh penata tari.

D. MANAJEMEN PERGELARAN/PERTUNJUKAN
Manajemen Pertunjukan adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan sebuh pementasan yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan pertunjukan baik itu berupa materi pementasan sampai padan artistic di atas panggung.
Berikut ini merupakan beberapa orang yang sangat berperan dalam manajemen pertunjukan dan tugasnya. adalah :
1. Konsep master: adalah orang yang membuat konsep dari konser, mengatur alur dari sebuah konser. Konsep master juga berperan dalam memilih repetoar yangingin dinyanyikan mengatur emosi yang ingin disampaikan kepada seluruh penyanyi dan juga penonton.
2. Team partisi untuk mencari partitur lagu yang ingin dinyanyikan lalulu dibukukan dan ditulis kembali.
3. Team music
4. Team artistic panggungdan juga lighting
5. Team dokumentasi
6. Team kostum dan make up
7. Team koreografi
8. Publikasi yang mendesain dari produk publikasi.
 
Berikut ini merupakan hal-hal penting dalam manajemen pertunjukan :
             Sebelum Pementasan;
- Mengukur kemampuan perorangan dan kelompok,
- Mengendalikan obsesi dan emosi dengan mementingkan logika dan nilai rasa,
- Membuat time schedule dan story board pementasana
- Membuat job description yang mantap,
- Konsultasi/sharing dengan orang yang lebih berpengalaman,
- Memperhitungkan segala kebutuhan secara terperinci,
- Membuat inventaris barang dan pihak yang bersinggungan,
- Menyediakan kas (sebatas kemampuan) untuk pendanaan kegiatan,
Saat Pementasan;
- Berpedoman konsep yang sudah disiapkan,
- Melakukan koordinasi satu sama lain,
- Memastikan perlengkapan dan peralatan dengan baik,
- Mengecek sirkulasi tiket dan undangan,
- Mengecek ulang kondisi gedung dan mobilisasi penonton,
- Mengantisipasi gangguan teknis dan keamanan yang tidak diinginkan,
 Setelah Pementasan;
- Evaluasi pementasan
- Mengecek keadaan panggung dan gedung pertunjukan,
- Mengecek dan menempatkan perlengkapan/peralatan pada posisi semula,
- Mengevaluasi kerja setiap elemen pementasan,
- Melaporkan hasil kegiatan dengan pihak yang berkepentingan.

Catatan 2


Manajemen Pertunjukan adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fisik, dan informasi yang berhubungan dengan pertunjukan agar pertunjukan dapat terlaksana dengan lancar dan terorganisir. Fungsi dari manajemen pertunjukan:

 

o Perencanaan
Dalam perencanaan ini yang pertama dilakukan adalah menetapkan sasaran lalu memilih tindakan yang akan diambil dari berbagai alternatif yang ada.


Pengorganisasian
Dalam proses ini dilakukan pengalokasian sumber daya, penyusunan jadwal kerja dan koordinasi antar unit-unit dalam suatu kepanitiaan.


Pengendalian
Pengendalian di sini berarti membandingkan perencanaan dengan realisasi. Lalu mengambil tindakan koreksi atas realisasi yang tidak sesuai dengan perencanaan.


PEMBENTUKAN KEPANITIAAN

Agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan berjalan dengan lancar, maka dibentuklah suatu kepanitiaan kegiatan. Panitia adalah sekelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk mempertimbangkan dan mengurus hal-hal yang ditugaskan kepadanya. Tujuan apa yang ingin dicapai dalam kepanitiaan bersifat sementara dan jangka pendek, dalam artian bahwa kepanitiaan akan berakhir jika kegiatan/tugas selesai.


PENENTUAN TEMA

Dalam suatu kegiatan sangat diperlukan suatu tema untuk memberi batasan dan memberi arah pada kegiatan yang akan dilakukan. Dan tema dalam suatu kegiatan dapat diambil dari kejadian yang ada di lingkungan kita. Misalnya tema tentang Alam ( SAVE THE NATURE GUYS).

PEMBUATAN TIME SCHEDULE

Dalam suatu kepanitiaan harus membuat susunan jadwal kerja atau yang biasa disebut time schedule. Time schedule sendiri berfungsi untuk menertibkan kinerja tiap divisi dalam kepanitiaan. Dengan time schedule diharapkan kinerja panitia sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.


PENUNJUKAN STAGE MANAGER DAN PEMBUATAN RUN DOWN
Stage Manager bertugas merumuskan atau menetapkan secara lebih detail pelaksanaan acara pada hari-H terutama pada konsep penampilan dan pengisi acara, tata panggung dan tata lampu serta terjun langsung ke lapangan pada hari-H dan turun tangan langsung.
Run down adalah detail susunan acara dalam suatu kegiatan pada hari-H. Dalam run down tercantum secara detail person yang terlibat dan peralatan yang dibutuhkan dalam setiap penampilan serta keterangan-keterangan yang diperlukan

PRA PEMENTASAN

Dalam tahap ini dilakukan gladi bersih sebagai persiapan terakhir untuk menuju sebuah pementasan. Tujuan dari tahap ini adalah sebagai simulasi pada hari-H agar seluruh panitia yang terlibat siap untuk menghadapi kendala-kendala yang mungkin akan terjadi saat melakukan sebuah pementasan.


PEMENTASAN
Pada tahap ini seluruh panitia diharapkan fokus pada pertunjukan sesuai dengan job description masing-masing dan berkoordinasi dengan stage manager agar pementasan berjalan sesuai dengan run down.


LPJ
Ketika tugas telah selesai dilaksanakan, ketika acara telah berakhir, kerja kepanitiaan belumlah berakhir. Karena masih harus dilakukan pertanggungjawaban dari kepanitiaan dalam bentuk LPJ. LPJ dimaksudkan untuk memastikan, apakah planning yang dilakukan pada awal kepanitiaan berjalan sebagaimana mestinya.

 

Catatan 3

PENGANTAR MANAJEMEN PANGGUNG
Pendahuluan.
            Dunia kesenian di zaman sekarang tentu saja tidak bisa terlepas dari persoalan-persoalan manajerial, ini bisa saja dilihat dari semakin banyaknya pertunjukan-pertujukan atau pameran karya seni yang semakin  membutuhkan pengelolaan yang terorganisir dan rapi. Bukan saja dikota-kota besar, bahkan untuk didaerah pun sekarang sudah membutuhkan yang namanya manajemen.
            Dilihat dari sejarahnya, sebenarnya pengelolaan terhadap karya seni pun sudah diterapkan oleh para seniman-seniman khususnya di Indonesia, tapi tentu saja pengelolaan tersebut tidak seperti yang ada pada zaman sekarang. Kita lihat saja bagaimana masyarakat minang akan menampilkan sebuah pertunjukan randai atau masyarakat jawa yang menampilkan pertunjukan gamelan nya. Pada dasarnya mereka sudah melakukan sebuah pengelolaan terhadap sebuah pertunjukan, namun apa yang mereka lakukan belum seperti zaman sekarang ini yang semakin berkembang dari berbagia aspek, baik dari aspek sosiologis, antropologis, teknologi informasi dan bahkan karya seni itu sendiri.
            Pada manajemen pertunjukan, tentu saja berbeda dengan manajemen pendidikan atau manejemen rumah sakit. Didalam manajemen kesenian itu sendiri juga banyak pembagian-pembagian lainnya seperti manajemen Organisasi  seni Pertunjukan, manajemen event festival manajemen produksi, manajemen panggung. Jadi dalam manajemen kesenian  itupun masih banyak pembagian yang lain nya. Setiap pembagian diatas memiliki keunikan yang berbeda pula satu sama lain, tapi tetap pada konteks kesenian, apakah itu seni pertujukan atau seni rupa.
            Dalam kesempatan kali ini, saya mencoba lebih mengarah pada manajemen panggung atau stage management, alasan penulis mengarhkan lebih kepada stage management atau manajemen panggung karena ilmu ini perlu dikenal oleh banyak kalangan terutama pekerja dan pencinta seni, apalagi ilmu ini maih tergolong sangat muda di Indonesia, bahkan yang lebih menariknya ilmu stage manajemen ini belum menjadi sebuah mata kuliah diperguruan tinggi seni manapun di Indonesia.

Apakah Stage Management ?
Stage management merupakan suatu organisasi panggung yang bertanggung jawab secara penuh terhadap terlaksananya suatu pertunjukan mulai dari perencanaan/scheduling, rehearsal/latihan, persiapan teknik, strike/load, hingga running show/jalannya pertunjukan. Stage Management juga sebagai menjadi sarana komunikasi antara production management dengan artistic management termasuk koordinasi di dalam artistic management itu sendiri. Stage Management juga bertanggung jawab terhadap segala kejadian di atas panggung, di belakang panggung (back stage), awak panggung (stage crew) dan para artist.
Stage management dipimpin oleh seorang stage manager yang bertanggung jawab dari pra produksi hingga akhir pertunjukan. Stage Manager bertanggung jawab terhadap semua aspek produki acara dan bertugas di panggung pada saat pertunjukan berlangsung. Keberadaan stage manager dalam sebuah pertunjukan, merupakan salah satu inti utama.
Dalam seni pertunjukan juga perlu dipilah lagi antara seni pertunjukan yang bentuk dan sifatnya “serius” atau seni pertunjukan yang bentuk dan sifatnya entertainment (hiburan), dalam wilayah yang berbeda tadi stage management memiliki ruang lingkup, kinerja, procedural, dan job description yang berbeda pula, walaupun ada kesamaan namun tidak keseluruhannya yang sama. Stage management di seni pertunjukan “serius” sudah mulai bekerja dari awal production meeting kemudian setiap harinya memantau dan hadir dalam setiap proses latihan, sementara stage management dalam seni pertunjukan entertainment tidak perlu melihat atau hadir dalam setiap proses latihan, dalam dunia hiburan stage manager hanya focus pada saat beberapa hari menjelang show akan dimulai, tapi stage manager di seni pertunjukan “serius” jauh hari sebelum itu dia sudah bekerja. Kesamaannya dapat dilihat pada saat pertunjukan akan dimulai, stage manager menyiapkan segala sesuatu nya bersama para assistennya digedung pertunjukan atau venue tempat akan diadakan nya pertujukan. Para stage manager menjadi jalur sentral komunikasi bagi para tim produksi yang lain, disitulah letak kesamaan kinerja nya di wilayah yang berbeda tadi.

Tanggung Jawab Stage Manager Secara Umum
1. Menjadi pusat jalur komunikasi antara tim produksi dan tim artistik.
2. Bertanggungjawab dalam proses audisi.
3. Mempersiapkan dan menjalankan proses latihan.
4. Membuat dan menyiapkan prompt book serta menggunakanya dalam latihan.
5. Memperhatikan keamanan dan kesehatan aktor selama latihan sampai selesai pentas.
6. Mengontrol semua divisi dan membantu sampai pertunjukan selesai.
7. Menjalankan technical rehearsal.
8. Memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan SDM yang bekerja (makan, stirahat, keamanan, dll) kalo ada companya management, dia yang akan mengurusi.
9. Menjalanakan dan mencatat cue pada latihan.
Production Book
            Stage manager harus memiliki sebuah buku yang disebut dengan nama Promptbook, buku ini adalah sebagai pedoman dan acuan stage manager untuk selalu memantau mengontrol perkembangan setiap harinya, lalu buku ini juga berisikan tentang data seluruh tim produksi dan juga semua alat yang dibutuhkan termasuk cue atau tanda untuk setiap tim yang lain.
• Cast list (Daftar aktor)
• Contact sheet (Daftar kontak )
• Master schedule (Jadwal umum/keseluruhan)
• Daily schedule (Jadwal harian)
• All report process (Semua catatan proses)
• Costum info (Daftar kostum, desain, bahan)
• Set info (Desain, bahan, ukuran, warna)
• Prop list (Daftar properti)
• Sound running (Cue, volume)
• Light running (Cue, intensitas, warna, jenis lampu)
• Running sheet (Jadwal pementasan)
• Program info (Berkaitan dengan program seperti wawancara, photo session)
• Comps (Jatah tiket gratis)
• Tour (Pengiriman barang, perjalanan, penginapan, penyewaan kendaraan, peta)

To Be a Stage Manager
            Menjadi seorang stage manager ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian serius, mengingat menjadi stage manager adalah sebuah profesi yang akan berhubungan dengan orang banyak dan juga bertanggung jawab terhadap keselamatan orang banyak, maka ada beberapa point yang harus diperhatikan dan miliki oleh seorang stage manager.
·          Common sense/Akal sehat
·         Logis-sistematis
·         Konsistensi, akurasi, keandalan
·         Inisiatif, wawasan kapan harus berinisiatif
·         Disiplin, konsentrasi, energi, kegigihan
·         Ketrampilan komunikasi
·         Netral (tidak berpihak), sabar, humoris, bandel (tdk cengeng, tdk mudah tersinggung, tdk mudah malu)
·         Wibawa, mau bertanggungjawab,yakin,positif thinking dan tahu akan posisi
·         Dukungan terhadap produksi, setia dan percaya pada staff
·         Praktis, wawasan akan skala prioritas dan keterbatasan realistis, mampu memberi alternatif  yang logis, tahu kapan mengatakan ‘ya’ atau ‘tidak’ untuk cara terbaik yang dilakukan
·         Kesadaran dan kepekaan tentang pentingnya ketepatan saat dan waktu
·         Kerendahan hati dan kesadaran akan kekurangan
·         Mampu beradaptasi, lentur, dan luwes, namun juga tegas
·         Kemampuan dan pengetahuan luas tentang segala segi teknis berbagai bidang; teater/tari/musik/choir termasuk tentang directing, composing, conductering, style dan design, analisis materi (teks/partitur)
·         Pengetahuan memadai tentang; undang-undang (hak cipta, dll), Peraturan bangunan dan gedung pertunjukan, kesehatan dan keselamatan kerja, penanggulangan bahaya (kebakaran, dsb), serta sistem keamanan  
·         Pengetahuan dan pengalaman praktis dalam berbagai bidang pekerjaan belakang panggung.
·         Pengetahuan dan kemampuan baik teoritis dan praktis mengenai; kelistrikan/elektrik, mesin/mekanik, pertukangan, tali-temali, lighting system, sound system, dsb.
·         Personal Equipment Kit / Tools Kit
·         Kemampuan medis/PPPK
·         Bisa mengemudi, minimal motor, dan mobil serta memiliki Surat Ijin Mengemudi (bisa jadi termasuk SIM kendaraan berat)
·         Menguasai akunting dasar, surat menyurat/mailist, mengetik, kemampuan programming computer,
·         Kemampuan membaca dan membuat gambar teknis (design /graphic program)
·         Kemampuan membaca berbagai tanda dan partitur musik.
·         Kemampuan untuk memastikan semua berjalan lancar, praktis, efektif, cepat, nyaman, dan AMAN ( paham akan Safety Prosedure ).

Catatan 4
Selayang Pandang tentang Produksi Pertunjukan
Salah satu tujuan kerja kesenian adalah pementasan (atau pameran untuk seni rupa). Dalam pengertian paling sederhana, manajemen adalah perencanaan sebuah produksi hingga sampai ke tangan konsumen (penonton). Menurut Ratna Riantiarno, manajemen kesenian hanyalah semacam alat untuk mencapai tujuan, dan bukan tujuan itu sendiri. Ia harus sanggup untuk membantu sang seniman untuk sampai pada pencapaian mutu artistiknya. Dia bukan marked oriented, melainkan product oriented. Yang kerap menjadi “masalah”, adalah produk kesenian tidak mempunyai pasar yang ajeg, tidak seperti produksi barang jadi (kaos misalnya). Oleh karena itu, pasar harus diciptakan. Dalam hal inilah produksi berkreasi. Produksi dituntut untuk kreatif menjaring penonton untuk berapresiasi terhadap produk seni yang dihasilkan senimannya. Karena itu antara produksi dan seniaman (artistik) idealnya selalu bertukar pikiran dan saling memahami satu sama lain, supaya terjalin kepekaan yang sama terhadap produk seni yang akan dihasilkan.

Secara umum, kerja produksi ada dua:
1.      menyiapkan tontonan
2.      mendatangkan penonton.
Hal nomor satu beranjak dari anggapan bahwa produksi tidak lagi bekerja pada waktu hari pementasan. Ini tidaklah selamanya benar. Ketika pementasan, produksi merupakan saluran komunikasi untuk menjaga supaya pementasan berjalan baik. Mereka harus selalu tenang dan waspada selama pementasan, karena dalam sebuah pementasan tidak jarang terjadi hal-hal yang di luar dugaan yang membutuhkan penganganan khusus. Hal nomor dua berkaitan dengan administrasi pertunjukan Secara umum, administrasi pertunjukan meliputi, (1) pengendalian uang, (2) pemasaran / publikasi, dan (3) kerumahtanggaan.
Pengendalian keuangan dalam pengertian sederahana adalah mengendalikan uang masuk dan uang keluar. Pengetatan pengeluaran harus dilakukan dengan koordinasi yang baik antara tim artistik untuk menghindari frustasi dan gelisah. Oleh karena itu, (1) menyusun anggaran, (2) mencatat pengeluaran, dan (3) memonitor anggaran harus dilakukan dengan cermat dan teliti.
Pemasaran dan publikasi mencakup semua cara untuk menarik perhatian penonton dan mengenalkan produk seni yang dihasilkan. Pemasaran memerlukan strategi untuk menjaring sponsor. Seperti yang telah disebutkan di atas, yang akan dipasarkan bukanlah barang jadi yang memiliki pasar yang jelas (seperti kaos), namun pasar yang bahkan belum ada. Oleh karena itu, pemasaran harus memiliki kepekaan untuk mencari “sesuatu” dalam pertunjukan yang akan dipentaskan. Salah satunya bisa dengan mengangkat tema, kebaruan yang ditawarkan, atau sisi menarik lain dari pementasan yang akan dipentaskan. Sebagai contoh ketika ada pementasan dengan mengangkat naskah wayang. Maka unsur wayang tersebut bisa diangkat untuk kemudian dikembangkan menjadi strategi pemasaran yang menarik, baik untuk penonton maupun sponsor. Secara umum, sponsor terbagi menjadi tiga, yaitu sponsor yang profit (menghasilkan uang), sponsor publikasi, dan sponsor product. Selain sponsor, tidak jarang sebuah produksi mencari donatur dari orang-orang yang peduli dengan proses mereka.
Publikasi mencakup semua bahan lisan atau tertulis untuk memberitahukan adanya sebuah produksi kepada penonton. Publikasi harus memiliki kepekaan terhadap tempat-tempat yang akan menjadi sasaran publikasi. Hal ini untuk menghindari terjadinya salah sasaran publikasi. Media publikasi antara lain, (1) Poster, (2) Flyer/pamflet/selebaran, (3) SMS, (4) Media internet, (5) Media massa / cetak & elektronik, (6) Jumpa pers, dan lain-lain.
Kerumahtanggaan adalah bagian yang mengatur hal-hal yang berhubungan dengan, (1) Sekretariat, (2) Perizinan, (3) Tempat latihan, (4) Gedung Pertunjukan, (5) Konsumsi, (6) Transportasi, (7) Keamanan, dan (8) kesehatan. Sekretariat semacam kantor untuk produksi bekerja. Alamat sekretariat merupakan hal yang penting untuk merujuk surat masuk dan keluar. Selain alamat, termasuk alamat email, pencantuman nomor rekening juga termasuk hal yang penting.
Perizinan mencakup izin untuk pemain, izin untuk tempat latihan, izin tempat pentas, dan surat izin peminjaman/sewa barang (properti, set atau lampu). Tempat latihan menjadi hal tersendiri ketika sebuah grup teater tidak memiliki tempat latihan. Pemilihan tempat latihan hendaknya dikonsultasikan dengan sutradara.
Gedung pertunjukan behubungan dengan karakteristik naskah dan kemauan sutradara. Konsumsi mencakup konsumsi selama latihan dan konsumsi sewaktu pementasan. Pengeluaran konsumsi hendaknya dilakukan secara cermat, karena konsumsi termasuk bagian yang menyedot uang cukup besar.
Transportasi menjadi hal yang penting ketika pementasan dilakukan di tempat yang cukup jauh dari sekretariat (luar kota misalnya). Efisiensi alat transportasi hendaknya dipikirkan dengan cermat.
Keamanan dilakukan sewaktu dari proses latihan sampai kepada pementasan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti gangguan preman atau oknum-oknum yang bertujuan mengganggu proses pertunjukan.
Kesehatan juga bekerja mulai dari proses latian sampai pementasan. Kesehatan yang diperhatikan bukan hanya pemain, namun kesehatan tim setting, lighting, dan artistik lain juga perlu diperhatikan. Kesehatan lebih bersihat penanganan sementara, kalau sakit berlanjut, hubungi dokter.


Catatan 5
 
Stage Manager's Handbook

Introduction

Buku panduan ini dimaksudkan untuk membantu siapapun yang menemukan dirinya dalam peran panggung teater palungan untuk produksi. Ini berisi daftar tentang apa yang seorang manajer panggung harus memiliki, deskripsi dan contoh bagaimana untuk melakukan banyak tugas manajer panggung diminta melakukan, dan salinan dari banyak bentuk kebutuhan manajer panggung selama produksi.
Buku panduan ini berisi dasar-dasar yang dituntut dari seorang manajer panggung di hampir semua situasi produksi. Namun, tidak mengandung benar-benar semua manajer panggung harus tahu. Oleh karena itu, buku ini harus digunakan sebagai panduan referensi dan sebuah titik melompat. Stage manajemen proses pembelajaran terus-menerus. Jika Anda berharap untuk mengetahui benar-benar segala sesuatu sebelum memulai, Anda akan berakhir kecewa. Nasihat terbaik Anda dapat kami berikan adalah bersiap-siap untuk APA SAJA. Buku panduan ini akan memberikan Anda sebuah permulaan, tapi selebihnya terserah Anda.
 
Your Role Defined (Peran Anda yang Ditetapkan)

Hal ini sering bertanya apa tepatnya manajer panggung lakukan? Hal ini tidak mudah untuk mendefinisikan apa yang dilakukan seorang manajer panggung, karena panggung manajer harus melakukan semuanya. Namun, manajemen panggung tidak harus begitu samar. Dalam terminologi sederhana, sebuah fungsi manajer panggung dalam batas-batas produksi teater adalah untuk mengkoordinasikan berbagai kelompok orang yang bekerja pada produksi dan untuk mengawasi kinerja aktual dari pertunjukan.

Pada masa pra-produksi, manajer panggung adalah komunikator dan koordinator. Manajer panggung konstan harus dalam komunikasi dengan sutradara, desainer, direktur teknis, toko mandor, aktor, dan siapa saja yang terlibat dalam produksi untuk memastikan bahwa semua orang tahu apa yang terjadi pada saat tertentu. Tujuan utama selama ini adalah untuk masalah-menembak. Dengan terus-menerus bicara dengan semua orang yang terlibat; manajer panggung bisa mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai apa yang terjadi dan meramalkan kemungkinan masalah.

Manajer panggung juga bertanggung jawab atas buku prompt, latihan props dan para aktor. Manajer panggung diharapkan untuk merekam semua menghalangi dan isyarat-isyarat dalam buku prompt sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi siapa pun yang terlibat dalam produksi. Akhirnya, manajer panggung mengasumsikan peran direktur sekali pertunjukan terbuka bagi publik, menjamin bahwa karya sutradara konseptual tetap akurat. Selama kinerja, manajer panggung bertanggung jawab untuk setiap aspek produksi.

Peran manajer panggung membutuhkan jumlah besar kesabaran, disiplin, semangat pengasuhan, pengetahuan teknis, rasa tanggung jawab, dan penggunaan akal sehat. Hal ini sangat penting bahwa Anda bekerja dengan Golden Rule, lakukan kepada orang lain seperti kamu akan dilakukan untuk anda. Hal ini diperlukan untuk kebaikan produksi bahwa SEMUA anggota tim produksi menghormati satu sama lain. Jika Anda memperlakukan para aktor dengan hormat selama proses ini Anda akan menemukan bahwa mereka akan membalas dan semua akan berjalan lancar . Profesionalisme tidak berarti bahwa Anda dibayar atau dalam persatuan, itu adalah kualitas pekerjaan yang dilakukan. Hal ini juga penting untuk menjaga selera humor. Theatre adalah pekerjaan, tetapi juga FUN.

Seorang manajer panggung harus melindungi integritas dari proses dan bentuk seni untuk memastikan bahwa setiap orang yang layak diperlakukan seperti manusia. Dalam teater terdapat banyak peluang bagi penyimpangan etika. Cobalah untuk bersikap jujur, setia, adil dan layak. Berdayakan kreativitas dan mencegah hal negatif. Anda menyaksikan pahala adalah produksi yang lebih baik dari itu bisa saja tanpa kehadiran Anda.
Ini jelas tidak semua yang diperlukan seorang manajer panggung, tetapi harus memberi Anda ide yang baik dari dasar.

Materials required (Bahan diperlukan)

Sebelum Anda dapat mulai bekerja pada sebuah acara, ada beberapa hal yang perlu mendapatkan. Pertama-tama, manajer panggung harus memiliki semacam kotak (kotak alat) yang dikenal sebagai manajer panggung kit, yang berisi berbagai item yang diperlukan untuk tahap mengelola . Ada juga banyak hal lain yang seorang manajer panggung perlu memiliki yang tidak termasuk dalam kit. Berikut adalah daftar hal-hal manajer panggung harus memiliki:
-A sturdy 3-ring binder  (kokoh 3-cincin pengikat)
-A hole puncher (pembolong kertas)
-Paperclips (Penjepit kertas)
-Multi-colored highlighter pens (Multi-pena stabilo berwarna)
-A digital watch (Sebuah arloji digital)
-An alarm clock (Sebuah jam weker)
-An answering machine (Sebuah mesin penjawab)
Stage Manager's Kit (Stage Manajer Kit)
Pencils (3-5) (Pensil (3-5)
Pens (Pens)
Cough drops (Batuk tetes)
Tampons (Tampon)
Aspirin and aspirin substitute (Aspirin dan aspirin pengganti)
Band-Aids (Band-Aid)
Scissors or a Swiss army knife (Gunting atau pisau tentara Swiss)
Screwdriver (Obeng )
Wrench (Pilinan)
Hammer (Palu)
Measuring tape (Meteran)
Masking tape (Selotip)
Ace bandage (Ace perban)
Glow tape (Glow tape)
Saline solution (Larutan garam)
Sewing kit (Sewing kit)
Safety pins (Peniti)
Matches and a lighter (Cocok dan ringan)
Flashlight (Senter)

Pada dasarnya, seorang manajer panggung harus selalu datang lebih awal dan siap untuk apa pun. Seorang manajer panggung harus mencoba untuk memiliki apa pun mungkin ingin aktor yang masuk akal. Daftar ini tidak lengkap, juga tidak selalu benar untuk setiap manajer panggung di setiap produksi, tetapi itu adalah tempat yang baik untuk memulai. Seorang manajer panggung harus memutuskan apa yang perlu di kit dan apa yang tidak selalu perlu berada di sana.

AUDITIONS
Pertama Anda sehubungan dengan akan produksi selama audisi. Seperti biasa, tugas Anda adalah untuk mengkoordinasikan antara sutradara dan para aktor begitu audisi berjalan lancar dan tidak bertahan selamanya.

Dalam situasi tertentu, biasanya direktur memutuskan dengan tepat apa yang harus dilakukan manajer panggung untuk membantu. Setiap direktur mempunyai konsep yang berbeda audisi aktor dan akibatnya, kebutuhan yang berbeda sejauh mengorganisir audisi. Akan tetapi, pendekatan yang paling mudah adalah untuk membantu direktur berkonsentrasi pada proses audisi. Manajer panggung harus tangan formulir audisi untuk para aktor yang datang terlambat, menjawab pertanyaan, dan mengumpulkan semua bentuk audisi. Apa saja, yang dapat dilakukan untuk memungkinkan direktur untuk fokus pada aktor skrining, adalah ide yang baik.

Seorang manajer panggung harus akrab dengan bentuk audisi dan dapat menjelaskannya kepada seorang aktor dengan pertanyaan. Manajer panggung layar juga harus menyelesaikan formulir audisi untuk memastikan bahwa semua informasi diisi. Sebuah sampel formulir audisi disertakan dalam lampiran.

Setiap sutradara memiliki ide yang berbeda tentang apa yang seharusnya di formulir audisi, atau direktur bahkan meminta Anda untuk membuat bentuk audisi. Pada kasus manapun, selama audisi, anda perlu memikirkan dengan membantu Direktur.
 
BEFORE THE FIRST REHEARSAL (Sebelum latihan pertama)
Ada beberapa hal manajer panggung harus dilakukan sebelum latihan pertama
  1. Buat prompt book.
  2. Memperoleh floorplan dari perancang set dan spike itu (rekaman itu) ke lantai dari ruang latihan.
  3. Menginformasikan kepada pelanggan para aktor dan karakter mereka yang akan bermain.
  4. Periksa dengan direktur tentang pengaturan jadwal latihan.
  5. Pastikan semua aktor punya salinan naskah dan tahu kapan dan di mana kaki adalah latihan pertama.
  6. Buat callboard untuk para aktor dan kru di tempat yang mudah diakses untuk mengirim pemberitahuan dan informasi panggilan.

THE PROMPT BOOK
Buku prompt adalah manajer panggung miliki paling penting selama menjalankan dari sebuah acara. Ini akan berisi script; setiap perubahan yang dibuat ke script, menghalangi, lampu isyarat, isyarat bunyi, dan semua informasi terkait. Berikut ini adalah gambaran tentang bagaimana untuk membuat sebuah buku prompt.
  1. Xerox atau scan script sehingga dialog dicetak lebih dekat sisi kiri kertas. Hanya mencetak pada satu sisi halaman dan pastikan margin kanan lebih besar daripada yang kiri, sehingga notasi dapat dengan mudah dibuat. (Kiri handers mungkin ingin melakukan hal sebaliknya)
  2. Punch lubang-lubang di sisi kiri halaman dan memasukkan halaman ke dalam 3-cincin pengikat.
  3. Label map dengan pertunjukan, sutradara, dan nama Anda dalam kasus ini salah tempat.
  4. Sertakan kertas tambahan dan folder untuk mengumpulkan surat-surat apapun yang Anda terima.
  5. Gunakan penjepit kertas untuk bertindak notate divisi dan informasi lainnya yang sangat penting.
Anda harus HANYA menulis dalam prompt book dengan pensil, karena semua yang Anda tulis akan berubah setidaknya sekali. Sebuah halaman contoh disertakan dalam lampiran.
 
SPIKING THE REHEARSAL SPACE
Sebelum mencoba untuk memblokir pertunjukan, manajer panggung kebutuhan untuk mereproduksi batas-batas dari himpunan di lantai daerah latihan.
Pertama, menggunakan skala penggaris, mengukur floorplan, hati-hati membuat notasi dari ukuran dari platform. Kedua, menemukan tengah dari ruang latihan dan menandainya dengan paku potongan kecil pita. Kemudian setiap platform batas harus ditempelkan ke lantai sehubungan dengan tengah. Para proscenium juga harus ditempelkan ke bawah sehingga para aktor tahu kapan mereka turun panggung. Akhirnya, jika seluruh floorplan tidak muat di lantai kamar latihan, tape bawah bagian terbesar dari himpunan yang berisi daerah bertindak utama.
Jika bantuan diperlukan dalam memahami rencana tanah, mintalah direktur teknis. Sebuah floorplan yang telah diukur untuk spiking disertakan dalam lampiran.
 
FIRST REHEARSAL
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memperkenalkan diri dan menjelaskan apa yang Anda akan lakukan selama produksi. Tugas pertama Anda akan mendapatkan nomor telepon dari semua orang di cast, sehingga Anda dapat membuat contact sheet (kontak lembar).
Kontak lembar adalah daftar semua orang yang terlibat dalam produksi dan nomor telepon di mana mereka bisa dihubungi. Sekali dibuat, salinannya harus diberikan kepada semua orang yang terlibat dalam produksi. Contoh lembar kontak, jadwal latihan, dan sebuah jadwal produksi disertakan dalam lampiran.

REHEARSALS
Selama periode latihan, Anda akan terlibat dalam beberapa aspek yang berbeda dari produksi. Anda harus menghadiri semua pertemuan produksi untuk mengetahui apa yang desainer dan sutradara memutuskan ulang dan menginformasikan kepada staf produksi dari setiap perkembangan dan / atau masalah yang berasal dari proses latihan. Ketika terdekat asisten direktur, salah satu fungsi terpenting Anda akan mendapatkan hasil yang paling produktif dari waktu yang dialokasikan untuk setiap latihan

Anda juga harus bekerja sama dengan toko kostum untuk menjadwalkan para pemeran untuk peralatan pengukuran dan kostum. Juga harus menguasai informasi properti dari setiap latihan alat peraga yang diperlukan dan melacak orang-props selama latihan.

Pekerjaan utama Anda pada saat ini akan menjadi untuk mencatat semua yang menghalangi untuk pertunjukan. Selama latihan, Anda perlu menyalin semua gerakan aktor dalam buku prompt.

Mengabdikan perhatian penuh kepada latihan. Berikut ini menjelaskan cara memblokir notate dalam sebuah buku prompt.
  1. Semua harus memblokir dinotasikan DI PENSIL di halaman kiri menghadap halaman script blocking yang terjadi di…
  2. Pilih salah satu aktor atau karakter inisial nama untuk digunakan dalam memblokir melambangkan pola dan BE KONSISTEN.
  3. Selalu lingkaran aktor sehingga siapa saja yang perlu menggunakan buku prompt tidak bingung dengan gerakan notasi.
  4. Gerakan dinotasikan dengan cara berikut:
            X berarti salib baik memperlakukan dgn kasar atau downstage dll
            USR berarti benar memperlakukan dgn kasar
            DSL berarti downstage kiri
            UC berarti pusat memperlakukan dgn kasar dan seterusnya ...
            Simpanlah kunci untuk menghalangi Anda notasi di bagian depan buku sehingga   siapa pun dapat membaca dan memahami informasi.
  1. Akan sangat membantu untuk membuat sketsa sederhana denah di halaman kiri sehingga menghalangi
            pola bisa dengan sederhana disalin.
  1. Memperhatikan pintu masuk dan keluar.
  2. Membuat catatan mengenai segala alat peraga atau potongan kostum aktor dengan kebutuhan untuk memasuki atau meninggalkan dengan, atau tinggalkan di atas panggung.
  3. isyarat harus dibuat di sisi kanan halaman naskah kolom rapi.
  4. Menunjukkan isyarat dengan carot dan menggarisbawahi kata atau frase di mana hal itu terjadi.
Contoh halaman untuk memblokir notasi dan salinan formulir permintaan yang sesuai dimasukkan dalam lampiran.

REPORTS
Berikut ini adalah laporan bahwa seorang manajer panggung perlu mengisi selama latihan.
Yang pertama adalah laporan latihan lembar, itu pada dasarnya adalah sarana latihan mencatat waktu, aktor yang terlambat atau tidak hadir, dan semua catatan yang Anda miliki untuk para perancang atau toko. Ini juga dapat membantu Anda untuk melacak apa pemberitahuan Anda telah memberikan para pemain dan pemberitahuan apa yang telah Anda terima. Anda perlu untuk menuliskan segala sesuatu yang terjadi sehingga Anda dapat merujuk ke sana jika Anda perlu. Para lembar laporan latihan dapat membantu Anda mengingat apa pun yang Anda butuhkan untuk memberitahu seseorang di staf produksi dan harus dibagi setidaknya setiap 2 hari.

Panggilan mingguan lembar harus dipasang lebih dekat untuk membuka untuk menjaga pemain dan kru sadar tentang jadwal latihan dan perubahan-perubahan yang telah dibuat. Anda harus mencakup penjadwalan pakaian latihan, aktor memperingatkan bahwa mereka akan diperlukan untuk membawa make-up untuk berpakaian latihan, dll

The cast perhatikan adalah catatan tertentu yang muncul di luar normal pemberitahuan mingguan. Hal ini benar-benar sebuah bentuk tambahan untuk digunakan pada tahap kebijaksanaan manajer. Salinan dari bentuk ini dimasukkan dalam lampiran.

EMERGENCIES
Dalam kepentingan yang aman dan siap sepenuhnya, seorang manajer panggung harus merencanakan untuk situasi darurat. Langkah pertama adalah untuk mendiskusikan dengan direktur, direktur teknis, dan setiap asisten manajer panggung yang terdefinisi dengan baik prosedur yang harus diikuti dalam keadaan darurat. Berikut adalah pertanyaan penting yang perlu dipertimbangkan dalam membuat prosedur darurat.
  1. Siapa yang akan mengingatkan manajer panggung jika unobvious kecelakaan telah terjadi?
  2. Siapa yang akan memutuskan apakah akan menghentikan acara?
  3. Jika tidak ada understudies, bagaimana acara dilanjutkan?

Manajer panggung harus mencetak prosedur ini dan pastikan asisten manajer panggung eksemplar. Manajer panggung juga harus memberitahukan kepada tokoh prosedur, sehingga semua orang tahu apa yang harus terjadi dalam krisis.

Manajer panggung harus mencari semua kit pertolongan pertama dan menginformasikan keberadaan mereka melemparkan. Menetapkan suatu tahap asisten manajer untuk memimpin pertolongan pertama kit dan memeriksa untuk memastikan bahwa setiap pertolongan pertama kit berisi:
  1. eye wash (cuci mata)
  2. chemical ice packs (paket es kimia)
  3. Band-Aids (Band-Aid)
  4. ace bandages (ace perban)
  5. instructions for heimlich, shock, and cardiac arrest (instruksi untuk Heimlich, shock, dan perhentian jantung)

Terakhir, semua orang, terutama manajer panggung harus tahu di mana telepon terdekat untuk panggilan 911. Pastikan darurat layak, dan juga memberitahu polisi kampus.
 
TECH WEEK
Selama latihan teknis, Anda akan menjadi perhatian utama dalam menentukan dan notating semua cue bunyi dan cahaya dalam buku prompt. Hal ini dilakukan dengan bantuan dari direktur, direktur teknis, dan desainer. Para desainer dan sutradara memutuskan apa tanda-tanda harus seperti dan di mana untuk menempatkan mereka. fungsi Anda untuk menyalin mereka dan bantuan sutradara dan desainer dalam menentukan tempat cue yang diperlukan untuk membuat latihan teknis singkat. latihan teknis merupakan salah satu tes terbesar dari kemampuan Anda, karena itu adalah satu latihan di mana Anda dapat menyimpan pemain dan kru jumlah terbesar waktu dan energi. artistik akan sangat membantu jika Anda mengerti MENGAPA cue yang terjadi tidak hanya terjadi KETIKA cue. Ajukan pertanyaan, ini adalah latihan ANDA.
Asisten manajer panggung anda akan bertanggung jawab dari para pemeran dan kru yang sedang berjalan. Ini adalah waktu untuk latihan kesabaran.
 
GIVING CALLS (Memberi Panggilan)
Tolong dan Terima kasih adalah dua ungkapan yang paling penting yang dapat Anda gunakan. Hal ini sopan dan menunjukkan rasa hormat. Selalu gunakan mereka, para pemain dan kru akan mengikuti teladan Anda. Mungkin perlu untuk menjelaskan protokol baru / kelompok muda. Example: Contoh:
YOU: 30 minutes, please . (ANDA: 30 menit, silakan)
CAST: Thank you, 30 . (CAST: Terima kasih, 30)
Adalah penting bahwa mereka mengulang waktu panggilan, bukan hanya mengucapkan terima kasih, sehingga Anda tahu mereka mendengar waktu yang tepat, bukan hanya bahwa Anda mengatakan sesuatu.

HEADSET ETTIQUITTE
Salah satu peran yang lebih penting dari manajer panggung dapat dibandingkan dengan lem, yang memegang halaman-halaman buku bersama di mengikat. Jika lem pernah melemah dan hanya beberapa halaman rontok, hanya cerita bukan sama atau belum selesai. Stage Manajer perlu membiarkan semua anggota perusahaan menyadari bahwa mereka adalah penting untuk keberhasilan produksi, apakah mereka adalah aktor atau menjalankan kru. Setiap melayani fungsi yang penting. Bersama-sama mereka membentuk sebuah perusahaan.

Dalam perusahaan ini, saling menghormati pekerjaan semua orang penting atau perusahaan berantakan. Hal ini tidak biasa mengalami perilaku yang tidak sesuai pada headset. Bahkan di perusahaan-perusahaan profesional, teknisi akan membuat humor upaya dengan mengorbankan para aktor dan aktor akan mengambil teknisi untuk diberikan. Stage Manajer tidak boleh membiarkan perilaku ini terwujud dalam perusahaan. perilaku tidak profesional, belakang panggung atau di headphone tidak boleh ditolerir dan harus segera ditangani.

Cara terbaik untuk memastikan bahwa semua orang tahu harapan-harapan ini adalah sangat membiarkan perusahaan tahu bahwa mereka harus memiliki penghargaan untuk karya satu sama lain dan saling menghormati merupakan standar dengan mana semua orang dihakimi. Waktu untuk ini adalah di 1st technical rehearsal ketika seluruh perusahaan disebut bersama-sama untuk pertama kalinya. Jika hal ini tidak ditangani oleh fakultas atau direktur teknis, itu menjadi tanggung jawab Manajer Panggung untuk membawanya ke atas. Ini adalah SMS kewajiban untuk menegakkan kebijakan ini.

CALLING CUES
Setelah pertunjukan dimulai teknis, pakaian latihan dan pertunjukan Anda akan bertanggung jawab untuk memanggil semua isyarat teknis. Ada standar untuk menelepon isyarat, yang masing-masing manajer panggung menyesuaikan dengan gaya pribadi mereka dan kebutuhan produksi.
Ketika itu adalah "berat" menunjukkan cue memotong sebagian besar manajer panggung peringatan. Hal ini biasanya digunakan untuk membangunkan dewan operator, tetapi mereka akan memberikan perhatian yang sudah jika cue berdekatan.
Perhatikan bahwa peringatan siaga dan dikatakan sebelum jumlah dan pergi adalah setelah nomor tersebut, ini menyelesaikan kebingungan tentang apa yang Anda katakan, dan memungkinkan untuk jeda antara jumlah dan pergi jika Anda perlu untuk mengantisipasi saat ini. Anda mungkin juga menghubungkan serangkaian isyarat yang datang berdekatan:
Standby light Q 21 thru 26
Light Q 21 GO
Q 22 GO
Q 23 GO    etc…..
 
PERFORMANCE
Tujuan anda adalah untuk memeriksa bahwa semuanya bekerja dengan benar, para aktor sudah siap, dan rumah sudah siap, dan untuk menunjukkan kepada berjalan lancar awal sampai akhir. Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah menjadikan diri Anda daftar. Anda harus sudah memiliki pra show checklist, sebuah checklist istirahat, dan pasca-acara daftar. Berikut adalah contoh daftar pra-pertunjukan.

PRE-SHOW CHECKLIST
  1. Doors unlocked Pintu dibuka
            Dressing rooms Ruang ganti
            Theatre doors Teater pintu
            Props closet Props lemari
  1. Lights Lampu
            Dimmer check Dimmer cek
            Works off Bekerja off
            Panic/housekeeping off Panic / housekeeping off
            Grid lights off Lampu grid
  1. Props Props
            Check in
            Pre-set Ditetapkan
  1. Headsets
  2. First aid kits Pertolongan pertama kita
  3. Phones
  4. Sound check
  5. Crew present Crew hadir
  6. Performers present
  7. Warnings (30, 15, 10, 5, places) Peringatan (30, 15, 10, 5, tempat-tempat)

Pastikan bahwa house manager siap sebelum membuka rumah, dan tetap berhubungan dengan mereka tentang pendatang terlambat jika Anda perlu hold for the house lupa untuk memberitahu para pemain bahwa Anda berada dalam terus. Anda harus melakukan hal ini di istirahat juga. Pada 5 pergi ke bilik. Call tempat-tempat di atas speaker, dan memiliki mengkonfirmasi ASM aktor telah menerima panggilan secara pribadi.
Pastikan bahwa Anda memiliki pemain dan kru lengkap lembar kontak sehingga Anda dapat menelepon siapa saja yang terlambat.

CONCLUSION (Kesimpulan)
Anda harus telah menyelesaikan acara itu sekarang. Jelas buku ini tidak memberitahu Anda semuanya, tetapi seharusnya membantu. Ada beberapa hal yang telah kita pelajari banyak
dalam menunjukkan bahwa kita memiliki tahap dikelola, hal-hal yang mungkin membuat banyak akal tapi hal yang harus Anda ingat:
  1. Bersabar, terutama dengan pelaku. Actors sangat fokus pada karakter mereka selama proses dan mungkin perlu diingatkan tentang aspek-aspek teknis yang perlu mereka sadari.
  1. Jangan menjerit atau berteriak. Itu hanya menghasilkan reaksi negatif. Orang tidak mendengarkan ketika kau menjerit, mereka hanya marah.
  1. Don't panic. Thou shalt not lose thy cool .  It is that simple. Anda bertanggung jawab atas…
  1. Jangan pernah menjawab dengan "Saya tidak tahu" dan berhenti di situ. Aktor Yakinkan bahwa Anda akan menemukan jawaban untuk mereka. Jika seorang aktor menanyakan sebuah pertanyaan yang Anda tidak dapat menjawab (dan Anda harus mampu) , para aktor mungkin akan panik. Dengan tenang meminta mereka untuk menunggu sebentar dan berlari untuk meminta seseorang yang tidak tahu jawabannya.
  1. Tersenyum. Theatre adalah menyenangkan. Sebuah rasa humor akan membuat Anda di mana saja.
  1. Tutup mulut, mata dan telinga terbuka. Ini adalah satu-satunya cara Anda mungkin dapat mengikuti segala sesuatu yang Anda bertanggung jawab untuk… Jangan berpartisipasi dalam gosip.
  1. Ambil napas dalam-dalam, mematikan lampu kerja (seperti tercantum dalam naskah Anda) dan panggilan pertama Q!

CATATAN 6

PERANCANGAN DAN SISTEM EVALUASI KEBERHASILAN
 
By :  Drs. Robby Hidajat, M.Sn.

            Pengertian management yang dikemukakan oleh para ahli bisnis di atas dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Manajement selalu  diterapkan dalam hubungan dengan usaha  sesuatu kelompok manusia dan tidak terhadap sesuatu usaha satu orang tertentu. 2. Dalam pengertian menejement selalu terkandaung adanya sesuatu tujuan tertentu yang akan dicapai oleh sekelompoki yang bersangkutan
3. Manejement berkaitan dengan organisasi sebagai sebuah ikatan untuk mencapai tujuan bersama.

1.UNSUR DASAR MENEJEMENT
          
         Menurut Auren Turis bahwa dalam menejement unsur dasar adalah kemaharian dari seorang menejer yang setidaknya dapat dikemukakan adanya  3 katergori kemahiran sebagai  dasar sebagai berikut: 1. Kemahiran yang bertalitan dengan hbungan kerja kemanusiaan seperti bekerja bersama bawahan, memupuk hbungan baik dengan atasan, memupuk kerja sama dan koordinasi dengan menajeer yang setingkat dan lain-lain2. Procedural dan adminitratif seperti pengendalaian pekerjaan-pekerjaan tata susaha dan mempergunakan wasktu kerja dengan efektif; 3. Pribadi seperti pengaturan daya ingat, penusatan, pikiran dan lain-lain.
        Disamping itu Rex F. Harlow juga mengemukanan 3 unsur dasar kemahiran yang harus dikuasai oleh seorang menejer: 1.  Kamahiran teknis syang cukup untuk melakukan upaya daripada tugas khususnya yang menjadi tanggung jawabnya; 2.  Kemahiran yang becorak kemanusiaan yang cukup- dalam bekerja dengan sesamanya guna menciptakan keserasian kelompok yang efektif dan yang mempu menunmbuhkan kerja  sama di antara anggota-anggota  bawahan yang ia pimpin; 3. Kemahiran menyelami keadaan yang cukup untuk menemukan  antara hbungan dari pelbagai faktor yang tersangkut dalam suasana  itu, yang bisa memberikan petunjuk-petunjuk kepadanya dalam mengambil langkah-langkah dimaksdu, sehingga mencapai hasil yang masksimal bagai prganisasinnya secara keseluruhan. 
         Dalam seni menejement seni pertunjukan dibutuhkan adanya tiga kemahiran yang dimiliki oleh menejer-menejer yang secara bersama-sama harus mampu menjalin hubungan kerja yang harmonis, yaitu: Menejer produksi  (dapat disetarakan dengan top menejer/higher manajer);  Menejer artistik  (dapat disetarakan dengan middle manajer); Stage manejer (dapat disetarakan dengan lower menejer); Sungguhpun kesetaraan tersebut tidak benar benar sepadan, karena masing-masing mempunyai ruang lingkup tanggungjawab dan hal-hal yang menjadi tujuan. Sehingga ketia menejer tersebut merupakan sebuah jaminan utama dalam menggerakan organisasi dan mencapai tujuan yang diharapkan.

Kemahiran seorang menajer adalah salah satu unsur yang mampu mengerakan mansusia secara terorganisir, tetapi diluar itu ada unsur yang juga mendapatkan perhatian yaitu:  1) Men (manusia/orang), 2) Materials (barang) atau jasa, 3) maney (uang).

Sebagai sebuah unsur dasar baik yang mendasarkan tiga unsur atau lebih, pada prinsipnya menejement adalah sebuah usaha untuk mengorganisir manusia dalam melakukan kegiatan yang memproduksi barang atau jasa dengan sarana barang/metode yang seefisien mungkin. Efisiensi yang dimaksud adalah tidak melimpah-limpahkan unsur dasar yang dimiliki atau dikelola. Maka seberapapun manusia yang diorganisir harus sepadan dengan hasil, demikian juga barang/metode atau mesin yang digunakan sebagai sarana tidak menuntut kulatis/kuantitas yang berlebihan, tetapi yang selalu diperjuangkan adalah kemampuan barang/metode atau mesin, disamping itu juga masalah uang. Sebuah kegiataan tidak ditentukan oleh banyaknya modal, tetapi efektivitas penggunaan modal dan sirkulasi modal. Modal yang digunakan adalah selalu didasarkan pada hitungan jangka waktu tertentu, dan peningkatan modal adalah sebuah tujuan dalam pengertian keuntungan.

Pemikrian di atas adalah sebuah menejement yang diadopsi dari menejement bisnis, segala sesuatu akan diukur atas keuntungan material demi kesejahtraan organisasi. Dalam produksi menejement pertunjukan (seni) yang diutamatakan adalah sebuah cara menjelankan prinsip mengelola seni agar mampu dinikmati (apresiasi) banyak orang , atau membantu sebuah kegiatan produksi menyiapkan proses kereatif. Tetapi bagaimanapun juga pada akhirnnya yang dituju oleh para pengelola atau organaiser adalah keuntungan materiel. Maka pengelola menejemen produksi pertunjukan seni harus pandai-pandai menempatkan posisi yang trategis. Semua ini dibutuhkan pengalaman yang menuntut semua anggota organisasi menyadari benar karakteristik seni pertunjukan, baik seni pertunjukan yang laku dijual atau seni pertunjukan yang hanya untuk diapresiasi.



2. ORGANISASI DAN PEMENTASAN



            Setiap karya seni yang telah diimbaskan pada siswa senantiasa diharapkan oleh banyak pihak untuk dapat dinikmati bersama, oleh karena itu pementasan atau pagelaran karya menjadi pokok utama dalam keseluruhan pembelajaran.

            Pementasan adalah sebuah media untuk mempertemukan tiga komponen utama dalam kegiatan kesenian, yaitu kreator (guru seni ), siswa, dan penonton. Bertemunya tiga komponen tersebut maka terjadilah proses apresiasi. 

            Pada aplikasi struktur organisasi pagelaran tersebut di atas ada tiga bidang pokok yang memiliki tanggung jawab atas penyelenggaraan kepada podusen yaitu: 1. Manajer, pimpinan yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penyelenggaraan pada kegiatan administrasi, secara oprasional membawahi staf-staf yang berkaitan dengan pemasaran, kerumahtanggaan, dan publikasi; 2. Art director (menejer artistik), pimpinan yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pelaksaan dan penyajian  repertoar (materi pertunjukan). Perhatian utama adalah membantu koreografer dan penari-penarinya mempersiapkan penampilan; 3. Desainer, menejer perancangan tata pentas bertanggung jawab atas staf disainer yang terdiri stage manajer (pimpian panggung), desainer tata suara, tata lampu, decorator

    Agar pelaksaaan organisasi dapat berjalan dengan lancara ketiga komponen yang terdiri dari manajer (director adiministrasi), art direktour, dan desainer disatukan dalam kesatuan yang disebut staf pimpinan produksi yang dibantu oleh sekretasi dan bendahara. Sekretaris adalah orang yang melaksanakan pencatatan kegiatan, surat menyurat, dan kegiatan administrasi. Bendahara adalah orang yang melaksanakan pencatatan dan pengendalai sirkulasi keuangan.



PROSES MENAJEMEN



       Sebuah kegiatan produksi pagelaran seni pertunjukan dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien diperlukan  cara-cara atau strategi yang seringkali disebut sebagai “manajemen”. Pengertian manejemen dalam proses ini adalah strategi dalam memanfaatkan input secara sadar untuk menghasilkan sebuah produsk/jasa penikmatan seni melalui sebuah proses perencanaan, pengorganisasiaan, pengarahan, dan pengendalian. Proses menajemen sebagai berikut. 



1.      Perencanaan 
     Perencaaan dalam sebuah kegiatan produksi menajemen sangat mutlak. Karena sesuatu yang dilakukan dan melibatkan orang banyak (kelompok) dibutuhkan sebuah perencaaan yang jelas. Pengertian dalam sebuah perencanaan adalah kegiatan menentukan cara yang harus dilakukan untuk mendapai posisi yang diinginkan oprganisasi pada waktu yang akan datang; secara garis besar, pernecanaan dilakukan melalui proses tertentu.      Inti dari sebuah perencanaan adalah:  Pemilihan dan pengembangan sumberdaya manusia yang meliputi tindakan untuk masa yang akan datang dalam mencapai posisi yang diinginkan. 

2.   Manfaat perencanaan:
a.  mengurangi resiko ketidap pastian tujuan;  b.  memusatkan perhatian pada sasaran; c.  menjadi dasar bagi fungsi-fungsi menajemen pada  sub unit yang lain.\
Perencaan yang dapat memberikan ruang gerak yang menguntungkan adalah dengan adanya pertimbangan sebagai berikut: a. Pengetahuan mantap pada bidang usaha/kegiatgan/aktivitas; b. Adanya batas toleransi atas penyimpangan; c. Memperkuat sumber daya yang dimiliki;  d. Fleksibelitas; e. Melihat kemungkinana adapatasi;  f. Memperhatgikan kendala-kendala.
3.  Proses Perencanaa:  a. Mmenentukan kegiatan yang harus dilakukan; b. Mengurutkan kegiatan (daftar perenmcanaan);  c. Penjadwalan kegiatan; d. Integrasi dan akomodasi

4. Pengorganisasian
       Pengorganisasian adalah untuk menjamin kemampuan orang-orang  yang ada di dalam organisasi dapat  memanfaatkan secara optimal. Dalam pengorganisasian tersebut terdapat bentuk 1) Struktur oganisasi, 2) Tugas dan wewenang, dan Sistem hubungan/koordinasi. 

Proses pengorganisasian: a. Memerinci pekerjaan-pekerjaan; b. Mengelompokan pekerjaan-pekerjaan;  c. Membagi tugas;   d. Menyusun mekanisme koordinasi.
Konsep Dasar Organisasi:  a. Pembagian pekerjaan dan spesialisasi;  b. Kesatuan komando;  c. Rentang kendali;  d. Wewenang tanggung jawab dan sistem hubungan.


Departemenisasi: a. Fungsional. Organisasi dibagi berdassarkan kelompok fungionali, seperti  produksi, keuangan, pemeasarn, seumberdaya manusia (peronalia); b. Wilayah. Organisasi dibagi berdasrkan daerah dimana  organisasi beroprasi, seperti kegiatan proudksi menajemen seni pertunjukan di kampus ini termasuk dalam jangkauan wilayah  yang memiliki ruang lingkup tertentu;  c. Proses. Organisasi  dibagi berdasarkan  proses yang dilakuakan 1) adiministrasi, 2) produksi, 3) pemasaran, dan lain-lain.


MENENTUKAN STAKEHORLDER: Stakehorlder adalah pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dan pengarahu terhadap organisasi.  

a. Pihak internal organisasi; Misalnya: Ketua jurusan, ketua program studi, dosen  pembina matakuliah, dan lain-lain; b. Pihak eksternal organisasi  misalnya penyandang dana, penonton, pemerintah pengambil kebijakan public, dewan kesenian, lembaga-lembaga masyarakat yang  terkait, dan lain-lain. Stakehorlder ini yang diidentivikasi dan disadari keberadaannya dalam menentukan kelancaran dan keberhasilan organisasi. Stakehorlder akan menaruh sismpatik dan bersedia untuk bekerjasama apabila organisasi itu mempu merumuskan misi dan visinya. 


MISI DAN VISI: Misi adalah apa maksud dari keberadaan organisasi itu dibentuk, apa peran dan fungsi organisasi (internal dan eksternal). Visi adalah apa yang menjadi obsepsi yang mampu dicapai secara nyata. Contoh misi: Sanggar Tari dan Karawitan  adalah sebuah organisasi kemahasiswawan yang berorentasi pada kreativitas, progeresif, dan mengedepankan orentasi etika serta estetika yang berpihak pada peningkatan eksistensi pengembangan kepribadian mahasiswa. Visi: Menggalang kreatif yang bersifat progresif dan  berorentasi pada etika serta estetika yang berpihak pada pengembangan kepribadian mahasiswa. Moto:  Kepribadian berciri  kultural yang progresif.


KEBERHASILAN ORGANISASI BERDARKAN ANALISIS SWOT  Sistem analisis SWOT dapat dipahami melalui  table sebagai berikut:
PERUMUSAN STRATEGI METODE SWOT 

Strength
Daftarlah kekuatan utama organisasi
1.
2.
3.
Weaknesses
Daftarlah kelemahan utama organisasi
1.
2.
3.
Opportunity
Daftarlah peluang utama organisasi
1.
2.
3.
S-O Strategy
Gunakan kekuatan utama memanfaatkan peluang
1.
2.
3.
W-O strategy
Mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
1.
2.
3.
Threat
Daftarlah ancaman utama organisasi
1.
2.
3.
S-T Strategy
Gunakan kekuatan utama untuk menghindari ancaman
1.
2.
3.
W-T Strategy
Gunakan kelemahan dan hindri ancaman
1.
2.
3.
1. Strength: kekutan. Secara strategis organisasi yang sekarang telah terbentuk memiliki kakuatan apa. Inventarisisikan kekuatan yang dimiliki setiap anggota, dan kesatuannya. Kemudian akan diberdayakan untuk melangkah maju; 2. Weaknesses: kelemahan. Secara strategis organisasi yang sekarang telah terbentuk memiliki kelemahan Iventarisisikan kelemahan yang dimiliki setiap anggota, dan kesatuannya. Kemudian dirancang untuk menjadikan kelemahan itu sesuatu yang diwaspadai, dan atau ditingkatakan menjadi kekuatan; 3. Opportunity: Peluang. Sebenarnnya organisasi yang dibentuk berdasarkan misi, visi, dan penyanangan moto mempunyai peluang maju dengan jalan apa. Inventasrisasikan berbeagai kemungkian adanya peluang-peluang tertentu dan gunakan sebagai aspek perencanaan untuk mencapai kemajuan dan atau mencapai sasaran; 4. Threat: Acaman. Setiap organisasi atau kegiatan yang direncanakan pasti ada ancamana yang akan menggagalkan atau merintangi, maka secara sadar inventarisasikan berbagai ancaman, dan rubahlah ancamana tersebut menjadi peluang yang dapat memberikan kemungkinan untuk menghimpun berbagai kekuatan tertentu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar