CATATAN-CATATAN
KECIL
MANAJEMEN
SENI PERTUNJUKAN
Catatan 1
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Secara etimologis anajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur (merencanakan). Pada dasarnya, ada dua tujuan utama dalam memelajari manajemen. Pertama, agar orang atau kelompok dapat bekerja secara efisien. Maksudnya, mereka dapat bekerja dengan suatu cara atau metode sistematis sehingga segala sumber yang ada (tenaga, dana, dan peralatan) dapat digunakan lebih baik. Dengan begitu, akan tercapai hasil yang diharapkan. Dalam arti lain, efisiensi itu terjadi jika pengeluaran lebih kecil dari penghasilan, atau hasil yang diperoleh lebih besar dari penggunaan sumber yang ada. Kedua, tujuan memelajari manajemen agar dalam bekerja atau melakukan usaha dapat dicapai ketenangan, kelancaran, dan kelangsungan usaha itu sendiri.
Manajemen Pertunjukan adalah proses
merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan
mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fisik, dan informasi yang berhubungan
dengan pertunjukan agar pertunjukan dapat terlaksana dengan lancar dan
terorganisir.
•Perencanaan:
Dalam perencanaan ini yang pertama dilakukan adalah menetapkan sasaran lalu
memilih tindakan yang akan diambil dari berbagai alternatif yang ada.
•Pengorganisasian: Dalam
proses ini dilakukan pengalokasian sumber daya, penyusunan jadwal kerja dan
koordinasi antar unit-unit dalam suatu kepanitiaan.
•Pengendalian: Pengendalian
di sini berarti membandingkan perencanaan dengan realisasi. Lalu mengambil tindakan
koreksi atas realisasi yang tidak sesuai dengan perencanaan.
B. FUNGSI MANAJEMEN
Keterlibatan pengelola dalam menjalankan
organisasi menentukan pilihannya. Ada organisasi seni pertunjukan yang
pengelolanya terlibat menjalankan manajemennya. Pengelola bertindak sebagai
koreografer, artis, produser, pimpinan produksi, dan secara langsung
mencurahkan total waktu untuk masalah manajemen organisasi yang dipimpinnya.
Banyak organisasi seni pertunjukan yang masih belum memiliki tenaga pengelola secara total. Waktu yang tidak dimiliki untuk mengurusi penyelenggaraan organisasi seni secara profesional membutuhkan pengelola dan peleksana produksi dalam jumlah yang terbatas. Ada kecenderungan, organisasi seni pertunjukan yang berorientasi bisnis maka pengelola terjunlangsung menangani produksi. Organisasi yang berorientasi pada karya seni pengelola menyediakan waktu paruh untuk penanganan produksi secara langsung. Secara umum perspektif karakteristik organisasi ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Banyak organisasi seni pertunjukan yang masih belum memiliki tenaga pengelola secara total. Waktu yang tidak dimiliki untuk mengurusi penyelenggaraan organisasi seni secara profesional membutuhkan pengelola dan peleksana produksi dalam jumlah yang terbatas. Ada kecenderungan, organisasi seni pertunjukan yang berorientasi bisnis maka pengelola terjunlangsung menangani produksi. Organisasi yang berorientasi pada karya seni pengelola menyediakan waktu paruh untuk penanganan produksi secara langsung. Secara umum perspektif karakteristik organisasi ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Melalui matrik yang telah dijelaskan pada lembar terdahulu,
keterlibatan pengelola ditunjukan melalui maket gambar Bagan 1. Berdasarkan
pengamatan yang telah dipelajari secara mendalam, orientasi berkarya pada
organisasi seni pertunjukan yang bergerak di bidang bisnis dan paruh waktu
berbeda karakteristiknya. Bentik organisasi seni pertunjukan yang menyediakan
pengelola dan pengelolaan ditangani secara mandiri memiliki publik penonton
yang berbeda karakteristiknya.
Manajemen akan membantu organisasi seni
pertunjukan di dalam mewujudkan harapannya untuk memproduksi karya secara
maksimal. Regulasi ke arah itu diupayakan dengan melalui pemberdayaan berbagai
komponen yang terkait untuk bersinergis dalam membangun jaringan yang tanggam
seperti proporsi rumah laba-laba. Apabila berbagai komponen pendukung yang
dirasakan dapat digunakan sebagai stimulus dalam mempermulus laju dan
perkembangan produksi seni pertunjukan sebaiknya dilakukan secara komprehensif.
Di sini faktor keberuntungan, perencanaan produksi, strategi penerapan dan
penggunaan celah yang mendatangkan peluang bisnis besar perlu diterapkan
walaupun pada kapasitas produksi untuk oenyajian karya seni sebagai hobi saja.
Dengan demikian diperlukan kerja keras berbagai komponen yang terlibat dan
sekaligus upaya penanganan hambatan harus diminimalisir secara tepat, sehingga
pelaksanaan produksi karya seni menjadi pilihan dan harapan bersama.
Di sisi lain Masalah manajemen sebagai
basis dalam pengelolaan suatu organisasi seni pertunjukan memiliki kompetensi
yang sangat krusial dalam menentukan laju dan arah pengembangan dari suatu seni
pertunjukan. Secara umum dalam pengelolaan terasa sangat gampang, namun dalam
peleksanaannya memerlukan penanganan yang sangat rumit, butuh perhatian khsusus
serta lebih diutamakan pada pemngalaman empirik menjadi sumber dalam
melaksanakan dan sekaligus menetapkan keberhasilan produksi karya seni secara
proporsional.
C. PROSES SEBELUM PEMENTASAN
•PEMBENTUKAN KEPANITIAAN
Agar kegiatan dapat terlaksana dengan
baik dan berjalan dengan lancar, maka dibentuklah suatu kepanitiaan kegiatan.
Panitia adalah sekelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk
mempertimbangkan dan mengurus hal-hal yang ditugaskan kepadanya. Tujuan apa
yang ingin dicapai dalam kepanitiaan bersifat sementara dan jangka pendek,
dalam artian bahwa kepanitiaan akan berakhir jika kegiatan/tugas selesai.
•PENENTUAN TEMA
Dalam suatu kegiatan sangat diperlukan
suatu tema untuk memberi batasan dan memberi arah pada kegiatan yang akan
dilakukan. Dan tema dalam suatu kegiatan dapat diambil dari kejadian yang ada
di lingkungan kita. Misalnya tema tentang Alam ( SAVE THE NATURE GUYS).
•PEMBUATAN TIME SCHEDULE
Dalam suatu kepanitiaan harus membuat
susunan jadwal kerja atau yang biasa disebut time schedule. Time schedule
sendiri berfungsi untuk menertibkan kinerja tiap divisi dalam kepanitiaan.
Dengan time schedule diharapkan kinerja panitia sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
• PENUNJUKAN STAGE MANAGER DAN PEMBUATAN RUN DOWN
Stage Manager bertugas merumuskan atau
menetapkan secara lebih detail pelaksanaan acara pada hari-H terutama pada
konsep penampilan dan pengisi acara, tata panggung dan tata lampu serta terjun
langsung ke lapangan pada hari-H dan turun tangan langsung. Run down adalah
detail susunan acara dalam suatu kegiatan pada hari-H. Dalam run down tercantum
secara detail person yang terlibat dan peralatan yang dibutuhkan dalam setiap
penampilan serta keterangan-keterangan yang diperlukan.
•PEMENTASAN PRA PEMENTASAN
Dalam tahap ini dilakukan gladi bersih
sebagai persiapan terakhir untuk menuju sebuah pementasan. Tujuan dari tahap
ini adalah sebagai simulasi pada hari-H agar seluruh panitia yang terlibat siap
untuk menghadapi kendala-kendala yang mungkin akan terjadi saat melakukan
sebuah pementasan.
PEMENTASAN
Pada tahap ini seluruh panitia diharapkan fokus pada pertunjukan sesuai dengan job description masing-masing dan berkoordinasi dengan stage manager agar pementasan berjalan sesuai dengan run down.
Pada tahap ini seluruh panitia diharapkan fokus pada pertunjukan sesuai dengan job description masing-masing dan berkoordinasi dengan stage manager agar pementasan berjalan sesuai dengan run down.
EVALUASI PEMENTASANAN
•LPJ
Ketika tugas telah selesai dilaksanakan, ketika acara telah berakhir, kerja kepanitiaan belumlah berakhir. Karena masih harus dilakukan pertanggungjawaban dari kepanitiaan dalam bentuk LPJ. LPJ dimaksudkan untuk memastikan, apakah planning yang dilakukan pada awal kepanitiaan berjalan sebagaimana mestinya.
Ketika tugas telah selesai dilaksanakan, ketika acara telah berakhir, kerja kepanitiaan belumlah berakhir. Karena masih harus dilakukan pertanggungjawaban dari kepanitiaan dalam bentuk LPJ. LPJ dimaksudkan untuk memastikan, apakah planning yang dilakukan pada awal kepanitiaan berjalan sebagaimana mestinya.
Berikut ini merupakan gambaran
kepanitiaan dalam sebuah pertunjukan secara garis besar:
1.Pimpinan Produksi
1.Pimpinan Produksi
Pimpinan produksi adalah orang yang ditunjuk untuk mengorganisir
pementasan suatu seni pertunjukan. Pimpinan produksi bertanggung jawab secara
keseluruhan atas pelaksanaan dan keberhasilan produksi seni dipergelarkan.
Komitmen kerja, tanggung jawab personal, dan kapasitas kerjanya serta
kapabilitas performa untuk mengatur dan memimpin produksi menjadi
tanggungjawabnya. Tugas keberhasilan dan selesainya produksi menjadi taruhan
bahwa pimpinan produksi seni pertunjukan juga menjadi ujung tombak terdepan
dalam penyelenggaraan hingga selesainya pementasan maupun laporan pelaksanaan
kegiatan dilakukan. Pimpinan produksi harus memahami peran, tugas, dan tanggung
jawabnya sebagai tpimpinan dan ia berada di garda depan produksi seni
pertunjukan dalam menjalankan tugas produksi.
Tugas kontroling kerja kerumahtanggaan,
operasional staf, pemilihan tempat pementasan, hingga standar kualifikasi gedung
yang digunakan sebagai pertunjukan produksi adalah kacakapan tugas yang
diembannya. Peran pimpinan produksi dalam pelaksanaan pementasan menjadi motor
gerak bawahan agar seluruh staf mau dan mampu bekerja maksimal atau allout,
sehingga, sukses dan tercapainya pementasan menjadi berbobot adalah target yang
diharapkan bersama dan merupakan simbol keberhasilan pimpinan produksi dalam
mengawal anak buahnya.
Tanggung jawab pimpinan produksi adalah
menentukan keberhasilan dan terlaksanannya pemantasan karya seni pertunjukan.
Target operasional yang harus dicapai dengan melalui cara memotivasi bawahan,
mendorong pelaksanaan produksi sampai pada puncak harapan adalah bentuk
tanggung jawab yang dipikulnya. Oleh sebab itu, produksi karya seni yang
dipentaskan merupakan taruhan tugas, tanggung jawab dan kerangka kerja yang
harus diimplementasikan secara maksimal.
1.1 Pimpinan Kerumahtanggaan/ akomodasi/ peralatan
Pimpinan Kerumahtanggaan dalam suatu
produksi karya seni pertunjukan merupakan salah staf yang bertugas mengemban
pelayanan publik serta bertanggung jawab kepada pimpinan produksi dalam layanan
staf dan layanan publik. Pelayanan ditujukan kepada seluruh staf produksi yang
bekerja menyelenggarakan produksi seni pertunjukan. Layanan kepada publik diberikan
dalam hubungan pemberian servis kepada penonton mulai dari pembelian karcis,
pelayanan gedung, hingga kenyamanan yang absurd bagi penonton agar penonton
merasa dihargai dan dihormati secara tepat.
Tugas pelayanan publik dilakukan mulai
dari kenyamanan menjamu penonton, pelayanan/seles servis pemesanan karcis,
hingga suasana pementasan agar berjalan lancar dan nyaman menjadi bagian tugas
yang harus diciptakan. Kondisi pelayanan sejak awal pertunjukan, istirahat,
hingga akhir pementasan menjadi kordinasi seksi kerumahtanggaan di dalam gedung
dan di luar gedung. Artinya, kompleks pertunjukan harus bersih keributan,
suasana yang menjadi kekuatan emosi penonton untuk menikmati pertunjukan secara
antusia, empati, dan simpati serta nyaman.
Pelayanan kepada staf produksi dalam
bentuk memberikan kesejahteraan berupa layanan konsumsi sejak penyelenggaraan
produksi mulai dari rapat pertama, pelatihan, gladi kotor, gladi bersih,
pementasan/pertunjukan hingga acara pembubaran produksi. Layanan tersebut
terkait dalam bentuk kesejahteraan dan pemenuhan konsumsi secara rutin acara
kegiatan berlangsung.
Hak dan kewajiban kepala kerumahtanggaan
adalah berkonsultasi kepada pimpinan produksi dan pimpinan artistik dalam hal
layanan staf. Dalam layanan publik kepala bagian ini minta dengar pendapat
publik berkenaan dengan bagaimana teknik danoperasional servis yang dapat
memuaskan publik, serta memberikan layanan cepat pesan melalui komunikasi bebas
pulsa atau komunikasi lain dalam bentuk antaran servis.
1.2 Bagian Karcis
Mereka bertanggung jawab atas penjualan
dan pembelian karcis pertunjukan. Jumlah pengeluaran dan pemasukan harus
seimbang. Komoditas terciptanya layanan yang manusiawi dan berwibawa menjadi
misi yang harus ditampilkan staf ini dalam bentuk layanan publik secara
langsung. Bagian karcis juga bertugas dalam mnghitung kapasitas dari gedung dan
berapa tiket yang akan di jual.
Hal dan kewajiban yang dilakukan dalam
bentuk melayani penonton dengan ramah, murah senyum, serta menawan dan menarik,
sehingga penghargaan terhadap penonton cukup disegani. Kewajiban yang harus
dilakukan berupa layanan publik secara langsung ditunjukan melalui kontak
interaksi dengan itu baik-buruk layanan akan tercermin dari penampilan pada
saat itu. Hak yang dimiliki oleh staf ini adalah konsultasi dan konsolidasi
kepada pimpinan staf produksi melalui mandat dan kepada pimpinan
kerumahtanggaan secara langsung tentang tugas, kewajiban, dan tanggung jawab
kerja yang harus direfleksikan.
2. Pimpinan Artistik
Pimpinan artistik adalah pimpinan produksi
yang bertindak dan bertanggung jawab atas karya seni yang diproduksikan.
Tanggung jawab artistik karya, performa penyajian hingga tata urut pementasan
agar dapat menyajikan urutan pementasan yang harmonis adalah menjadi tanggung
jawab pimpinan artistik Berbagai capaian karya seni dipertunjukan menjadi
bagian tanggung jawab moral yang tidak dapat dibayarkan melalui penataan
artistik karya seni. Dengan demikian masalah teknis, tata letak setting, tata
indah pencahayaan, dan artistiknya kostum artis menjadi tanggung jawaqb yang
diemban oleh pimpinan artistik. Pimpinan artistik membawahi staf yang bertugas
pada saat karya seni dipertunjukan di atas panggung atau stage.
Berbagai kejadian, kejanggalan,
keajaiban, dan kesuksesan di atas panggung atau kerangka pementasan karya seni
menjadi konstruk perintah terhadap staf yang ada dibawah tanggung jawab
pimpinan artistik. Hak dan kewajiban pimpinan artistik adalah konsultasi teknis
pementasan dengan pimpinan produksi. Kewajibannya adalah membimbing, mengarahkan
, dan mengkordinasikan staf di bawah artistik yang operasional di atas panggung
atau terkait dalam pementasan saat berlangsung.
Staf bawahan pimpinan artistik terdiri
dari Pimpinan Panggung & Kru, Penata Cahaya & Kru, Penata Sound dan
Musik & Kru, Penata Properti & Kru, Penata Rias dan Kostum & Kru,
serta petugas gedung yang secara operasional diatur oleh pimpinan
panggung.Simulasi dalam pertunjukan yang sedang berlangsung, pimpinan ini
berperan mengevaluasi hasil tata cahaya, tata panggung, dan organisasi
kerjasama antar bawahan Pimpinan Artistik
2.1 Pimpinan Panggung & Kru
Orang yang berada dalam kordinasi di
panggung. Secara umum dia disebut stage manager. Tugas dan tanggung jawab
pimpinan dan staf panggung adalah mengatur urutan pementasan berdasarkan advis
pimpinan artistik serta mengakumulasi berbagai kebutuhan mulai dari alat-alat
musik yang digunakan pementasan hingga bagaimana setting, pencahayaan, musik
dan efek musik serta berbagai kebutuhan lain yang diminta pimpinan produksi
atau penyaji karya seni dalam suatu produksi pementasan.
Pimpinan panggung dan staf dalam
menjalankan tugasnya berkonsultasi dengan staf lain di bawah pimpinan artistik.
Kordinasi dengan staf di bawah pimpinan produksi dalam hal tata cara dan tata
aturan yang mengatur penonton pada saat pementasan dilaksanakan. Secara umum
tugas dan tanggung jawab pimpinan panggung dan staf ganda baik kepada pimpinan
produksi maupun pimpinan artistik. Tanggung jawab morak diberikan kepada
pimpinan produksi, sedang tanggung jawab tugas yang diemban merupakan tanggung
jawab kepada pimpinan artistik.
2.2 Penata Cahaya & Kru
Penata cahaya bertanggung jawab langsung
kepada pimpinan artistik, namun secara hirarki laporan kejadian berdasarkan
prasaran penyaji karya seni tanggung jawab penata cahaya secara tidak langsung
bertanggung jawab kepada pimpinan panggung dan penyaji.Beban tanggung jawab dan
tugas penata cahaya adalah menjadi sumber sukses dan artistiknya pementasan
karya seni yang dipergelarkan. Masalah pencahayaan, terang-padamnya lampu, serta
bagaimana cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan matinya lampu dari
Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah menjadi beban moral tanggung jawab yang
diemban oleh pimpinan tata cahaya. Hak dan kewajibannya adalah konseling kepada
pimpinan artistik, pimpinan panggung dan penyaji karya seni. Kewajibannya
adalah memberikan layanan kepuasan atas artistik tidaknya pementasan karya seni
yang dipergelarkan.
2.3 Penata Sound dan Musik & Kru
Penata musik dan sound juga bertanggung
jawab langsung kepada pimpinan artistik, namun secara hirarki matihidup,
keras-lembut, jernih-paraunya musik dan sound harus dilaporkan kepada pimpinan
panggung untuk konsolidasi, serta bahan laporan kepada penyaji karya seni yang
dipergelarkan. Kejadian yang muncul sebagai akibat kelalaian dan kecelakaan
pementasan dapat mempengaruhi kualitas pementasan dalam ukuran kualitas musik
dan sound. Tanggung jawab yang diemban berdasarkan dilakukan berdasarkan
prasaran penyaji.
Penata musik dan sound secara tidak
langsung bertanggung jawab kepada pimpinan panggung dan penyaji karya seni.
Beban tanggung jawab dan tugas penata musik dan sound adalah menjadi sumber
sukses dan kualitas musik yang disajikan dalam pementasan. Artistiknya
pementasan karya seni yang dipergelarkan dalam hubungannya dengan musik dan
sound menjadi beban moran tanggung jawab yang diemban oleh pimpinan musik dan
sound. Hak dan kewajibannya sama denga staf lain di bawah pimpinan artistik,
adalah konseling kepada pimpinan artistik, pimpinan panggung dan penyaji karya
seni. Kewajiabannya adalah memberikan layanan kepuasan atas kualitas musik dan
sound pada saat pementasan karya seni yang berlangsung.
2.4 Penata Properti & Kru
Penata properti dan kru bertanggung jawab
langsung kepada pimpinan artistik, namun secara herarki masih sama dengan staf
lain dilingkungan artistik yakni melaporankan kejadian dan layanan pemesanan
yang diminta penyaji karya seni dan prasaran penata artistik berdasarkan pada
saat kebutuhan alat diminta oleh kedua belah pihak. Beban tanggung jawab dan
tugas penata properti adalah menjadi layanan pemenuhan kepada penyaji karya
seni dan tuntutan artistik garapan berdasarkan prasaran dari pimpinan artistik.
Sukses dan artistiknya pementasan karya seni yang dipergelarkan kebutuhan
properti yang diharapkan penyaji dan pimpinan artistik diberikan sepenuhnya
atau layanan purna lengkap kepada kedua belah pihak. Masalah kelengkapan
properti untuk kebutuhan penari tanggung jawab staf ini.
Bagaimana cara mengatasi apabila tidak
ada properti yang diminta oleh penyaji karya seni dan pimpinan artistik menjadi
beban tugas dan tanggung jawab pimpinan properti dan kru. Hak dan kewajibannya
sama dengan staf di bawah pimpinan artistik yakni berkonsultasi kepada pimpinan
artistik, pimpinan panggung dan penyaji karya seni. Kewajiabannya adalah
memberikan layanan kepuasan atas artistik tidaknya pementasan karya seni yang
dipergelarkan. Di bawah ini menunjukan gambar potret kerja penata properti dan
kru. Tugasnya mendisain dan memasang properti di atas pentas, persiapan dan
menyediakan properti yang dibutuhkan penari pada saat pertunjukan.
2.5 Penata Rias dan Kostum & Kru
Penata rias dan kostum secara umum pada
produksi yang besar dibagi pada masing-masing pos antara rias dan kostum. Namun
untuk produksi karya seni yang terbatas kedua tugas dipegang oleh satu staf
saja. Penata rias dan kostum bertanggung jawab langsung kepada pimpinan
artistik, penyaji karya, serta melakukan konsolidasi dengan pimpinan panggung.
Hirarki penguasaan konsep riasan,
pemakaian kostum hingga modivikasinya menjadi tanggung jawab penata kostum dan
penata rias. Konsultasi kepada penata tari secara konsolidasi penting
dilakukan. Laporan kejadian kurang terakomodasinya kebutuhan penata tari
dikonsultasikan penata Artistik. Prasaran penata tari dalam hal hasil kerjanya
menjadi tanggung jawab penata rias dan busana berdasar pemenuhan dari penata
tari, dengan asumsi hasil kerja kurang serasi dan kurang tepat sasaran. Penata
rias dan busana harus mempertanggungjawabkan kepada penonton apabila dijumpai
terdapat reaksi balik dari penonton, hal ini berhubungan dengan kepuasan kerja
penata rias dan busana.
Beban tanggung jawab dan tugas penata
rias dan busana menjadi bagian pertanggungjawaban kepada pimpinan artistik.
Pementasan tari yang dipergelarkan harus mampu memenuhi harapan penata tari.
Masalah riasan dan pemakaian busana apabila terjadi kecelakaan misal busana
copot atau kedodoran, lunturnya riasan menjadi beban moral tanggung jawab yang
diemban penata rias dan busana secara terbuka. Hak dan kewajibannya
berkonsultasi kepada pimpinan artistik, penata panggung dan penata tari. Usaha
memberi layanan atas bentuk riasan dan pemakaian kostum tari yang dipentaskan
jadi bagian tugas kolektif dengan pimpinan artistik.
Penata rias dalam melakukan pekerjaannya
diarahkan oleh pimpinan artistik dan sesuai hasil diskusi dengan penata tari.
Kerja penata rias mendisain riasan wajag, mengubah karaktertokoh, dan membuat
desain fantasi bisa diminta oleh penata tari.
D. MANAJEMEN PERGELARAN/PERTUNJUKAN
Manajemen Pertunjukan adalah proses
merencanakan dan mengambil keputusan sebuh pementasan yang berhubungan langsung
dengan pelaksanaan pertunjukan baik itu berupa materi pementasan sampai padan
artistic di atas panggung.
Berikut ini merupakan beberapa orang yang
sangat berperan dalam manajemen pertunjukan dan tugasnya. adalah :
1. Konsep master: adalah orang yang membuat konsep dari konser,
mengatur alur dari sebuah konser. Konsep master juga berperan dalam memilih
repetoar yangingin dinyanyikan mengatur emosi yang ingin disampaikan kepada seluruh
penyanyi dan juga penonton.
2. Team partisi untuk mencari partitur lagu yang ingin dinyanyikan lalulu dibukukan dan ditulis kembali.
2. Team partisi untuk mencari partitur lagu yang ingin dinyanyikan lalulu dibukukan dan ditulis kembali.
3. Team music
4. Team artistic panggungdan juga lighting
5. Team dokumentasi
6. Team kostum dan make up
7. Team koreografi
8. Publikasi yang mendesain dari produk publikasi.
Berikut ini merupakan hal-hal penting dalam manajemen pertunjukan :
Sebelum Pementasan;
- Mengukur kemampuan perorangan dan kelompok,
- Mengendalikan obsesi dan emosi dengan mementingkan logika dan
nilai rasa,
- Membuat time schedule dan story board pementasana
- Membuat job description yang mantap,
- Konsultasi/sharing dengan orang yang lebih berpengalaman,
- Memperhitungkan segala kebutuhan secara terperinci,
- Membuat inventaris barang dan pihak yang bersinggungan,
- Menyediakan kas (sebatas kemampuan) untuk pendanaan kegiatan,
Saat Pementasan;
- Berpedoman konsep yang sudah disiapkan,
- Melakukan koordinasi satu sama lain,
- Memastikan perlengkapan dan peralatan dengan baik,
- Mengecek sirkulasi tiket dan undangan,
- Mengecek ulang kondisi gedung dan mobilisasi penonton,
- Mengantisipasi gangguan teknis dan keamanan yang tidak
diinginkan,
Setelah Pementasan;
- Evaluasi pementasan
- Mengecek keadaan panggung dan gedung pertunjukan,
- Mengecek dan menempatkan perlengkapan/peralatan pada posisi
semula,
- Mengevaluasi kerja setiap elemen pementasan,
- Melaporkan hasil kegiatan dengan pihak yang berkepentingan.
Catatan 2
Manajemen
Pertunjukan adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan,
mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan,
fisik, dan informasi yang berhubungan dengan pertunjukan agar pertunjukan dapat
terlaksana dengan lancar dan terorganisir. Fungsi dari manajemen pertunjukan:
o Perencanaan
Dalam perencanaan ini yang pertama dilakukan adalah menetapkan sasaran lalu
memilih tindakan yang akan diambil dari berbagai alternatif yang ada.
o Pengorganisasian
Dalam proses ini dilakukan pengalokasian sumber daya, penyusunan jadwal kerja
dan koordinasi antar unit-unit dalam suatu kepanitiaan.
o Pengendalian
Pengendalian di sini berarti membandingkan perencanaan dengan realisasi. Lalu
mengambil tindakan koreksi atas realisasi yang tidak sesuai dengan perencanaan.
o PEMBENTUKAN KEPANITIAAN
Agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan berjalan dengan lancar, maka dibentuklah suatu kepanitiaan kegiatan. Panitia adalah sekelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk mempertimbangkan dan mengurus hal-hal yang ditugaskan kepadanya. Tujuan apa yang ingin dicapai dalam kepanitiaan bersifat sementara dan jangka pendek, dalam artian bahwa kepanitiaan akan berakhir jika kegiatan/tugas selesai.
o PENENTUAN TEMA
Dalam suatu kegiatan sangat diperlukan suatu tema untuk memberi batasan dan memberi arah pada kegiatan yang akan dilakukan. Dan tema dalam suatu kegiatan dapat diambil dari kejadian yang ada di lingkungan kita. Misalnya tema tentang Alam ( SAVE THE NATURE GUYS).
o PEMBUATAN TIME SCHEDULE
Dalam suatu kepanitiaan harus membuat susunan jadwal kerja atau yang biasa disebut time schedule. Time schedule sendiri berfungsi untuk menertibkan kinerja tiap divisi dalam kepanitiaan. Dengan time schedule diharapkan kinerja panitia sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
o PENUNJUKAN STAGE MANAGER DAN PEMBUATAN RUN DOWN
Stage Manager bertugas merumuskan atau menetapkan secara lebih detail
pelaksanaan acara pada hari-H terutama pada konsep penampilan dan pengisi
acara, tata panggung dan tata lampu serta terjun langsung ke lapangan pada
hari-H dan turun tangan langsung.
Run down adalah detail susunan acara dalam suatu kegiatan pada hari-H. Dalam
run down tercantum secara detail person yang terlibat dan peralatan yang
dibutuhkan dalam setiap penampilan serta keterangan-keterangan yang diperlukan
PRA PEMENTASAN
Dalam tahap ini dilakukan gladi bersih sebagai persiapan terakhir untuk menuju sebuah pementasan. Tujuan dari tahap ini adalah sebagai simulasi pada hari-H agar seluruh panitia yang terlibat siap untuk menghadapi kendala-kendala yang mungkin akan terjadi saat melakukan sebuah pementasan.
PEMENTASAN
Pada tahap ini seluruh panitia diharapkan fokus pada pertunjukan sesuai dengan
job description masing-masing dan berkoordinasi dengan stage manager agar
pementasan berjalan sesuai dengan run down.
LPJ
Ketika tugas telah selesai dilaksanakan, ketika acara telah berakhir, kerja
kepanitiaan belumlah berakhir. Karena masih harus dilakukan pertanggungjawaban
dari kepanitiaan dalam bentuk LPJ. LPJ dimaksudkan untuk memastikan, apakah
planning yang dilakukan pada awal kepanitiaan berjalan sebagaimana mestinya.
Catatan 3
PENGANTAR MANAJEMEN PANGGUNG
Pendahuluan.
Dunia
kesenian di zaman sekarang tentu saja tidak bisa terlepas dari
persoalan-persoalan manajerial, ini bisa saja dilihat dari semakin banyaknya
pertunjukan-pertujukan atau pameran karya seni yang semakin membutuhkan
pengelolaan yang terorganisir dan rapi. Bukan saja dikota-kota besar, bahkan
untuk didaerah pun sekarang sudah membutuhkan yang namanya manajemen.
Dilihat
dari sejarahnya, sebenarnya pengelolaan terhadap karya seni pun sudah
diterapkan oleh para seniman-seniman khususnya di Indonesia, tapi tentu saja
pengelolaan tersebut tidak seperti yang ada pada zaman sekarang. Kita lihat
saja bagaimana masyarakat minang akan menampilkan sebuah pertunjukan randai
atau masyarakat jawa yang menampilkan pertunjukan gamelan nya. Pada dasarnya
mereka sudah melakukan sebuah pengelolaan terhadap sebuah pertunjukan, namun
apa yang mereka lakukan belum seperti zaman sekarang ini yang semakin
berkembang dari berbagia aspek, baik dari aspek sosiologis, antropologis,
teknologi informasi dan bahkan karya seni itu sendiri.
Pada
manajemen pertunjukan, tentu saja berbeda dengan manajemen pendidikan atau manejemen
rumah sakit. Didalam manajemen kesenian itu sendiri juga banyak
pembagian-pembagian lainnya seperti manajemen Organisasi seni
Pertunjukan, manajemen event festival manajemen produksi, manajemen panggung.
Jadi dalam manajemen kesenian itupun masih banyak pembagian yang lain
nya. Setiap pembagian diatas memiliki keunikan yang berbeda pula satu sama
lain, tapi tetap pada konteks kesenian, apakah itu seni pertujukan atau seni
rupa.
Dalam
kesempatan kali ini, saya mencoba lebih mengarah pada manajemen panggung atau stage management, alasan penulis
mengarhkan lebih kepada stage management atau manajemen panggung karena ilmu
ini perlu dikenal oleh banyak kalangan terutama pekerja dan pencinta seni,
apalagi ilmu ini maih tergolong sangat muda di Indonesia, bahkan yang lebih
menariknya ilmu stage manajemen ini belum menjadi sebuah mata kuliah
diperguruan tinggi seni manapun di Indonesia.
Apakah Stage Management ?
Stage management merupakan suatu organisasi
panggung yang bertanggung jawab secara penuh terhadap terlaksananya suatu
pertunjukan mulai dari perencanaan/scheduling,
rehearsal/latihan, persiapan teknik, strike/load, hingga running show/jalannya pertunjukan. Stage Management juga sebagai
menjadi sarana komunikasi antara production
management dengan artistic management
termasuk koordinasi di dalam artistic
management itu sendiri. Stage Management juga bertanggung jawab terhadap
segala kejadian di atas panggung, di belakang panggung (back stage), awak panggung (stage
crew) dan para artist.
Stage management dipimpin oleh seorang stage
manager yang bertanggung jawab dari pra produksi hingga akhir pertunjukan. Stage Manager
bertanggung jawab terhadap semua aspek produki acara dan bertugas di panggung
pada saat pertunjukan berlangsung. Keberadaan stage manager dalam sebuah
pertunjukan, merupakan salah satu inti utama.
Dalam seni
pertunjukan juga perlu dipilah lagi antara seni pertunjukan yang bentuk dan
sifatnya “serius” atau seni
pertunjukan yang bentuk dan sifatnya entertainment (hiburan), dalam wilayah
yang berbeda tadi stage management memiliki ruang lingkup, kinerja, procedural,
dan job description yang berbeda pula, walaupun ada kesamaan namun tidak
keseluruhannya yang sama. Stage management di seni pertunjukan “serius” sudah mulai bekerja dari awal
production meeting kemudian setiap harinya memantau dan hadir dalam setiap
proses latihan, sementara stage management dalam seni pertunjukan entertainment
tidak perlu melihat atau hadir dalam setiap proses latihan, dalam dunia hiburan
stage manager hanya focus pada saat beberapa hari menjelang show akan dimulai,
tapi stage manager di seni pertunjukan “serius” jauh hari sebelum itu dia sudah
bekerja. Kesamaannya dapat dilihat pada saat pertunjukan akan dimulai, stage
manager menyiapkan segala sesuatu nya bersama para assistennya digedung
pertunjukan atau venue tempat akan diadakan nya pertujukan. Para stage manager
menjadi jalur sentral komunikasi bagi para tim produksi yang lain, disitulah
letak kesamaan kinerja nya di wilayah yang berbeda tadi.
Tanggung
Jawab Stage Manager Secara Umum
1. Menjadi pusat jalur komunikasi antara tim
produksi dan tim artistik.
2. Bertanggungjawab dalam proses audisi.
3. Mempersiapkan dan menjalankan proses latihan.
4. Membuat dan menyiapkan prompt book serta
menggunakanya dalam latihan.
5. Memperhatikan keamanan dan kesehatan aktor
selama latihan sampai selesai pentas.
6. Mengontrol semua divisi dan membantu sampai
pertunjukan selesai.
7. Menjalankan technical rehearsal.
8. Memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan
SDM yang bekerja (makan, stirahat, keamanan, dll) kalo ada companya management,
dia yang akan mengurusi.
9. Menjalanakan dan mencatat cue pada latihan.
Production Book
Stage
manager harus memiliki sebuah buku yang disebut dengan nama Promptbook, buku
ini adalah sebagai pedoman dan acuan stage manager untuk selalu memantau
mengontrol perkembangan setiap harinya, lalu buku ini juga berisikan tentang
data seluruh tim produksi dan juga semua alat yang dibutuhkan termasuk cue atau tanda untuk setiap tim yang
lain.
• Cast list (Daftar aktor)
• Cast list (Daftar aktor)
• Contact sheet (Daftar kontak )
• Master schedule (Jadwal umum/keseluruhan)
• Daily schedule (Jadwal harian)
• All report process (Semua catatan proses)
• Costum info (Daftar kostum, desain, bahan)
• Set info (Desain, bahan, ukuran, warna)
• Prop list (Daftar properti)
• Sound running (Cue, volume)
• Light running (Cue, intensitas, warna, jenis lampu)
• Running sheet (Jadwal pementasan)
• Program info (Berkaitan dengan program seperti wawancara, photo session)
• Comps (Jatah tiket gratis)
• Tour (Pengiriman barang, perjalanan, penginapan, penyewaan kendaraan,
peta)
To Be a Stage Manager
Menjadi seorang stage manager ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian
serius, mengingat menjadi stage manager adalah sebuah profesi yang akan
berhubungan dengan orang banyak dan juga bertanggung jawab terhadap keselamatan
orang banyak, maka ada beberapa point yang harus diperhatikan dan miliki oleh
seorang stage manager.
·
Common sense/Akal sehat
·
Logis-sistematis
·
Konsistensi,
akurasi, keandalan
·
Inisiatif,
wawasan kapan harus berinisiatif
·
Disiplin,
konsentrasi, energi, kegigihan
·
Ketrampilan
komunikasi
·
Netral (tidak
berpihak), sabar, humoris, bandel (tdk cengeng, tdk mudah tersinggung, tdk
mudah malu)
·
Wibawa, mau
bertanggungjawab,yakin,positif thinking
dan tahu akan posisi
·
Dukungan
terhadap produksi, setia dan percaya pada staff
·
Praktis,
wawasan akan skala prioritas dan keterbatasan realistis, mampu memberi
alternatif yang logis, tahu kapan mengatakan ‘ya’ atau ‘tidak’ untuk cara
terbaik yang dilakukan
·
Kesadaran dan
kepekaan tentang pentingnya ketepatan saat dan waktu
·
Kerendahan
hati dan kesadaran akan kekurangan
·
Mampu
beradaptasi, lentur, dan luwes, namun juga tegas
·
Kemampuan dan
pengetahuan luas tentang segala segi teknis berbagai bidang;
teater/tari/musik/choir termasuk tentang directing, composing, conductering,
style dan design, analisis materi (teks/partitur)
·
Pengetahuan
memadai tentang; undang-undang (hak cipta, dll), Peraturan bangunan dan gedung
pertunjukan, kesehatan dan keselamatan kerja, penanggulangan bahaya (kebakaran,
dsb), serta sistem keamanan
·
Pengetahuan
dan pengalaman praktis dalam berbagai bidang pekerjaan belakang panggung.
·
Pengetahuan
dan kemampuan baik teoritis dan praktis mengenai; kelistrikan/elektrik,
mesin/mekanik, pertukangan, tali-temali, lighting system, sound system, dsb.
·
Personal
Equipment Kit / Tools Kit
·
Kemampuan
medis/PPPK
·
Bisa mengemudi,
minimal motor, dan mobil serta memiliki Surat Ijin Mengemudi (bisa jadi
termasuk SIM kendaraan berat)
·
Menguasai
akunting dasar, surat menyurat/mailist, mengetik, kemampuan programming
computer,
·
Kemampuan
membaca dan membuat gambar teknis (design /graphic program)
·
Kemampuan
membaca berbagai tanda dan partitur musik.
·
Kemampuan
untuk memastikan semua berjalan lancar, praktis, efektif, cepat, nyaman, dan
AMAN ( paham akan Safety Prosedure ).
Catatan 4
Selayang Pandang
tentang Produksi Pertunjukan
Salah satu tujuan kerja kesenian adalah pementasan
(atau pameran untuk seni rupa). Dalam pengertian paling sederhana, manajemen
adalah perencanaan sebuah produksi hingga sampai ke tangan konsumen (penonton).
Menurut Ratna Riantiarno, manajemen kesenian hanyalah semacam alat untuk
mencapai tujuan, dan bukan tujuan itu sendiri. Ia harus sanggup untuk membantu
sang seniman untuk sampai pada pencapaian mutu artistiknya. Dia bukan marked oriented, melainkan product oriented. Yang kerap menjadi “masalah”, adalah produk
kesenian tidak mempunyai pasar yang ajeg, tidak seperti produksi barang jadi (kaos misalnya). Oleh karena itu,
pasar harus diciptakan. Dalam hal inilah produksi berkreasi. Produksi dituntut
untuk kreatif menjaring penonton untuk berapresiasi terhadap produk seni yang
dihasilkan senimannya. Karena itu antara produksi dan seniaman (artistik)
idealnya selalu bertukar pikiran dan saling memahami satu sama lain, supaya
terjalin kepekaan yang sama terhadap produk seni yang akan dihasilkan.
Secara umum, kerja produksi ada dua:
1.
menyiapkan
tontonan
2.
mendatangkan
penonton.
Hal nomor satu beranjak dari anggapan bahwa
produksi tidak lagi bekerja pada waktu hari pementasan. Ini tidaklah selamanya
benar. Ketika pementasan, produksi merupakan saluran komunikasi untuk menjaga
supaya pementasan berjalan baik. Mereka harus selalu tenang dan waspada selama
pementasan, karena dalam sebuah pementasan tidak jarang terjadi hal-hal yang di
luar dugaan yang membutuhkan penganganan khusus. Hal nomor dua berkaitan dengan
administrasi pertunjukan Secara umum, administrasi pertunjukan meliputi, (1)
pengendalian uang, (2) pemasaran / publikasi, dan (3) kerumahtanggaan.
Pengendalian keuangan dalam pengertian sederahana
adalah mengendalikan uang masuk dan uang keluar. Pengetatan pengeluaran harus
dilakukan dengan koordinasi yang baik antara tim artistik untuk menghindari
frustasi dan gelisah. Oleh karena itu, (1) menyusun anggaran, (2) mencatat
pengeluaran, dan (3) memonitor anggaran harus dilakukan dengan cermat dan
teliti.
Pemasaran dan publikasi mencakup semua cara untuk
menarik perhatian penonton dan mengenalkan produk seni yang dihasilkan.
Pemasaran memerlukan strategi untuk menjaring sponsor. Seperti yang telah
disebutkan di atas, yang akan dipasarkan bukanlah barang jadi yang memiliki
pasar yang jelas (seperti kaos), namun pasar yang bahkan belum ada. Oleh karena
itu, pemasaran harus memiliki kepekaan untuk mencari “sesuatu” dalam
pertunjukan yang akan dipentaskan. Salah satunya bisa dengan mengangkat tema,
kebaruan yang ditawarkan, atau sisi menarik lain dari pementasan yang akan
dipentaskan. Sebagai contoh ketika ada pementasan dengan mengangkat naskah
wayang. Maka unsur wayang tersebut bisa diangkat untuk kemudian dikembangkan
menjadi strategi pemasaran yang menarik, baik untuk penonton maupun sponsor.
Secara umum, sponsor terbagi menjadi tiga, yaitu sponsor yang profit (menghasilkan uang), sponsor publikasi, dan
sponsor product. Selain sponsor, tidak jarang sebuah produksi mencari donatur dari
orang-orang yang peduli dengan proses mereka.
Publikasi mencakup semua bahan lisan atau tertulis
untuk memberitahukan adanya sebuah produksi kepada penonton. Publikasi harus
memiliki kepekaan terhadap tempat-tempat yang akan menjadi sasaran publikasi.
Hal ini untuk menghindari terjadinya salah sasaran publikasi. Media publikasi
antara lain, (1) Poster, (2) Flyer/pamflet/selebaran, (3) SMS, (4) Media
internet, (5) Media massa / cetak & elektronik, (6) Jumpa pers, dan
lain-lain.
Kerumahtanggaan adalah bagian yang mengatur
hal-hal yang berhubungan dengan, (1) Sekretariat, (2) Perizinan, (3) Tempat
latihan, (4) Gedung Pertunjukan, (5) Konsumsi, (6) Transportasi, (7) Keamanan,
dan (8) kesehatan. Sekretariat semacam kantor untuk produksi bekerja. Alamat
sekretariat merupakan hal yang penting untuk merujuk surat masuk dan keluar.
Selain alamat, termasuk alamat email, pencantuman nomor rekening juga termasuk
hal yang penting.
Perizinan mencakup izin untuk pemain, izin untuk
tempat latihan, izin tempat pentas, dan surat izin peminjaman/sewa barang
(properti, set atau lampu). Tempat latihan menjadi hal tersendiri ketika sebuah
grup teater tidak memiliki tempat latihan. Pemilihan tempat latihan hendaknya
dikonsultasikan dengan sutradara.
Gedung pertunjukan behubungan dengan karakteristik
naskah dan kemauan sutradara. Konsumsi mencakup konsumsi selama latihan dan konsumsi
sewaktu pementasan. Pengeluaran konsumsi hendaknya dilakukan secara cermat,
karena konsumsi termasuk bagian yang menyedot uang cukup besar.
Transportasi menjadi hal yang penting ketika
pementasan dilakukan di tempat yang cukup jauh dari sekretariat (luar kota
misalnya). Efisiensi alat transportasi hendaknya dipikirkan dengan cermat.
Keamanan dilakukan sewaktu dari proses latihan
sampai kepada pementasan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diinginkan, seperti gangguan preman atau oknum-oknum yang bertujuan
mengganggu proses pertunjukan.
Kesehatan juga bekerja mulai dari proses latian
sampai pementasan. Kesehatan yang diperhatikan bukan hanya pemain, namun
kesehatan tim setting, lighting, dan artistik lain juga perlu diperhatikan.
Kesehatan lebih bersihat penanganan sementara, kalau sakit berlanjut, hubungi
dokter.
Catatan 5
Stage Manager's Handbook
Introduction
Buku panduan ini
dimaksudkan untuk membantu siapapun yang menemukan dirinya dalam peran panggung
teater palungan untuk produksi. Ini berisi daftar tentang apa yang seorang
manajer panggung harus memiliki, deskripsi dan contoh bagaimana untuk melakukan
banyak tugas manajer panggung diminta melakukan, dan salinan dari banyak bentuk
kebutuhan manajer panggung selama produksi.
Buku panduan ini
berisi dasar-dasar yang dituntut dari seorang manajer panggung di hampir semua
situasi produksi. Namun, tidak mengandung benar-benar semua manajer panggung
harus tahu. Oleh karena itu, buku ini harus digunakan sebagai panduan referensi
dan sebuah titik melompat. Stage manajemen proses pembelajaran terus-menerus.
Jika Anda berharap untuk mengetahui benar-benar segala sesuatu sebelum memulai,
Anda akan berakhir kecewa. Nasihat terbaik Anda dapat kami berikan adalah
bersiap-siap untuk APA SAJA. Buku panduan ini akan memberikan Anda sebuah
permulaan, tapi selebihnya terserah Anda.
Your Role Defined (Peran Anda yang Ditetapkan)
Hal ini sering
bertanya apa tepatnya manajer panggung lakukan? Hal ini tidak mudah untuk
mendefinisikan apa yang dilakukan seorang manajer panggung, karena panggung
manajer harus melakukan semuanya. Namun, manajemen panggung tidak harus begitu
samar. Dalam terminologi sederhana, sebuah fungsi manajer panggung dalam
batas-batas produksi teater adalah untuk mengkoordinasikan berbagai kelompok
orang yang bekerja pada produksi dan untuk mengawasi kinerja aktual dari
pertunjukan.
Pada masa
pra-produksi, manajer panggung adalah komunikator dan koordinator. Manajer
panggung konstan harus dalam komunikasi dengan sutradara, desainer, direktur
teknis, toko mandor, aktor, dan siapa saja yang terlibat dalam produksi untuk
memastikan bahwa semua orang tahu apa yang terjadi pada saat tertentu. Tujuan
utama selama ini adalah untuk masalah-menembak. Dengan terus-menerus bicara
dengan semua orang yang terlibat; manajer panggung bisa mendapatkan gambaran
menyeluruh mengenai apa yang terjadi dan meramalkan kemungkinan masalah.
Manajer panggung
juga bertanggung jawab atas buku prompt, latihan props dan para aktor. Manajer
panggung diharapkan untuk merekam semua menghalangi dan isyarat-isyarat dalam
buku prompt sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi siapa pun yang
terlibat dalam produksi. Akhirnya, manajer panggung mengasumsikan peran
direktur sekali pertunjukan terbuka bagi publik, menjamin bahwa karya sutradara
konseptual tetap akurat. Selama kinerja, manajer panggung bertanggung jawab
untuk setiap aspek produksi.
Peran manajer
panggung membutuhkan jumlah besar kesabaran, disiplin, semangat pengasuhan,
pengetahuan teknis, rasa tanggung jawab, dan penggunaan akal sehat. Hal ini
sangat penting bahwa Anda bekerja dengan Golden Rule, lakukan kepada
orang lain seperti kamu akan dilakukan untuk anda. Hal ini diperlukan untuk
kebaikan produksi bahwa SEMUA anggota tim produksi menghormati satu sama
lain. Jika Anda memperlakukan para aktor dengan hormat selama proses ini Anda
akan menemukan bahwa mereka akan membalas dan semua akan berjalan lancar .
Profesionalisme tidak berarti bahwa Anda dibayar atau dalam persatuan, itu
adalah kualitas pekerjaan yang dilakukan. Hal ini juga penting untuk menjaga
selera humor. Theatre adalah pekerjaan, tetapi juga FUN.
Seorang manajer
panggung harus melindungi integritas dari proses dan bentuk seni untuk
memastikan bahwa setiap orang yang layak diperlakukan seperti manusia. Dalam
teater terdapat banyak peluang bagi penyimpangan etika. Cobalah untuk bersikap
jujur, setia, adil dan layak. Berdayakan kreativitas dan mencegah hal negatif.
Anda menyaksikan pahala adalah produksi yang lebih baik dari itu bisa saja
tanpa kehadiran Anda.
Ini jelas tidak
semua yang diperlukan seorang manajer panggung, tetapi harus memberi Anda ide
yang baik dari dasar.
Materials required (Bahan diperlukan)
Sebelum Anda
dapat mulai bekerja pada sebuah acara, ada beberapa hal yang perlu mendapatkan.
Pertama-tama, manajer panggung harus memiliki semacam kotak (kotak alat) yang
dikenal sebagai manajer panggung kit, yang berisi berbagai item yang
diperlukan untuk tahap mengelola . Ada juga banyak hal lain yang seorang
manajer panggung perlu memiliki yang tidak termasuk dalam kit. Berikut adalah
daftar hal-hal manajer panggung harus memiliki:
-A sturdy 3-ring binder (kokoh 3-cincin pengikat)
-A hole puncher (pembolong
kertas)
-Paperclips (Penjepit kertas)
-Multi-colored highlighter pens
(Multi-pena stabilo berwarna)
-A digital watch (Sebuah arloji
digital)
-An alarm clock (Sebuah jam
weker)
-An answering machine (Sebuah
mesin penjawab)
Stage Manager's Kit (Stage Manajer Kit)
Pencils (3-5) (Pensil (3-5)
Pens (Pens)
Cough drops (Batuk tetes)
Tampons (Tampon)
Aspirin and aspirin substitute (Aspirin dan aspirin pengganti)
Band-Aids (Band-Aid)
Scissors or a Swiss army knife (Gunting atau pisau tentara Swiss)
Screwdriver (Obeng )
Wrench (Pilinan)
Hammer (Palu)
Measuring tape (Meteran)
Masking tape (Selotip)
Ace bandage (Ace perban)
Glow tape (Glow tape)
Saline solution (Larutan garam)
Sewing kit (Sewing kit)
Safety pins (Peniti)
Matches and a lighter (Cocok dan ringan)
Flashlight (Senter)
Pada dasarnya,
seorang manajer panggung harus selalu datang lebih awal dan siap untuk apa pun.
Seorang manajer panggung harus mencoba untuk memiliki apa pun mungkin ingin
aktor yang masuk akal. Daftar ini tidak lengkap, juga tidak selalu benar
untuk setiap manajer panggung di setiap produksi, tetapi itu adalah tempat yang
baik untuk memulai. Seorang manajer panggung harus memutuskan apa yang perlu di
kit dan apa yang tidak selalu perlu berada di sana.
AUDITIONS
Pertama Anda
sehubungan dengan akan produksi selama audisi. Seperti biasa, tugas Anda adalah
untuk mengkoordinasikan antara sutradara dan para aktor begitu audisi berjalan
lancar dan tidak bertahan selamanya.
Dalam situasi
tertentu, biasanya direktur memutuskan dengan tepat apa yang harus dilakukan
manajer panggung untuk membantu. Setiap direktur mempunyai konsep yang berbeda
audisi aktor dan akibatnya, kebutuhan yang berbeda sejauh mengorganisir audisi.
Akan tetapi, pendekatan yang paling mudah adalah untuk membantu direktur
berkonsentrasi pada proses audisi. Manajer panggung harus tangan formulir
audisi untuk para aktor yang datang terlambat, menjawab pertanyaan, dan
mengumpulkan semua bentuk audisi. Apa saja, yang dapat dilakukan untuk
memungkinkan direktur untuk fokus pada aktor skrining, adalah ide yang baik.
Seorang manajer
panggung harus akrab dengan bentuk audisi dan dapat menjelaskannya kepada
seorang aktor dengan pertanyaan. Manajer panggung layar juga harus
menyelesaikan formulir audisi untuk memastikan bahwa semua informasi diisi.
Sebuah sampel formulir audisi disertakan dalam lampiran.
Setiap sutradara
memiliki ide yang berbeda tentang apa yang seharusnya di formulir audisi, atau
direktur bahkan meminta Anda untuk membuat bentuk audisi. Pada kasus manapun,
selama audisi, anda perlu memikirkan dengan membantu Direktur.
BEFORE THE FIRST REHEARSAL (Sebelum latihan pertama)
Ada beberapa hal
manajer panggung harus dilakukan sebelum latihan pertama
- Buat prompt book.
- Memperoleh floorplan dari perancang set dan spike itu (rekaman itu) ke lantai dari ruang latihan.
- Menginformasikan kepada pelanggan para aktor dan karakter mereka yang akan bermain.
- Periksa dengan direktur tentang pengaturan jadwal latihan.
- Pastikan semua aktor punya salinan naskah dan tahu kapan dan di mana kaki adalah latihan pertama.
- Buat callboard untuk para aktor dan kru di tempat yang mudah diakses untuk mengirim pemberitahuan dan informasi panggilan.
THE PROMPT BOOK
Buku prompt adalah
manajer panggung miliki paling penting selama menjalankan dari sebuah acara.
Ini akan berisi script; setiap perubahan yang dibuat ke script, menghalangi,
lampu isyarat, isyarat bunyi, dan semua informasi terkait. Berikut ini adalah
gambaran tentang bagaimana untuk membuat sebuah buku prompt.
- Xerox atau scan script sehingga dialog dicetak lebih dekat sisi kiri kertas. Hanya mencetak pada satu sisi halaman dan pastikan margin kanan lebih besar daripada yang kiri, sehingga notasi dapat dengan mudah dibuat. (Kiri handers mungkin ingin melakukan hal sebaliknya)
- Punch lubang-lubang di sisi kiri halaman dan memasukkan halaman ke dalam 3-cincin pengikat.
- Label map dengan pertunjukan, sutradara, dan nama Anda dalam kasus ini salah tempat.
- Sertakan kertas tambahan dan folder untuk mengumpulkan surat-surat apapun yang Anda terima.
- Gunakan penjepit kertas untuk bertindak notate divisi dan informasi lainnya yang sangat penting.
Anda harus HANYA
menulis dalam prompt book dengan pensil, karena semua yang Anda tulis akan
berubah setidaknya sekali. Sebuah halaman contoh disertakan dalam lampiran.
SPIKING THE REHEARSAL SPACE
Sebelum mencoba
untuk memblokir pertunjukan, manajer panggung kebutuhan untuk mereproduksi
batas-batas dari himpunan di lantai daerah latihan.
Pertama,
menggunakan skala penggaris, mengukur floorplan, hati-hati membuat notasi dari
ukuran dari platform. Kedua, menemukan tengah dari ruang latihan dan
menandainya dengan paku potongan kecil pita. Kemudian setiap platform batas
harus ditempelkan ke lantai sehubungan dengan tengah. Para proscenium juga
harus ditempelkan ke bawah sehingga para aktor tahu kapan mereka turun
panggung. Akhirnya, jika seluruh floorplan tidak muat di lantai kamar latihan,
tape bawah bagian terbesar dari himpunan yang berisi daerah bertindak utama.
Jika bantuan
diperlukan dalam memahami rencana tanah, mintalah direktur teknis. Sebuah
floorplan yang telah diukur untuk spiking disertakan dalam lampiran.
FIRST REHEARSAL
Hal pertama yang
harus Anda lakukan adalah memperkenalkan diri dan menjelaskan apa yang Anda
akan lakukan selama produksi. Tugas pertama Anda akan mendapatkan nomor telepon
dari semua orang di cast, sehingga Anda dapat membuat contact sheet (kontak lembar).
Kontak lembar
adalah daftar semua orang yang terlibat dalam produksi dan nomor telepon di
mana mereka bisa dihubungi. Sekali dibuat, salinannya harus diberikan kepada
semua orang yang terlibat dalam produksi. Contoh lembar kontak, jadwal latihan,
dan sebuah jadwal produksi disertakan dalam lampiran.
REHEARSALS
Selama periode
latihan, Anda akan terlibat dalam beberapa aspek yang berbeda dari produksi.
Anda harus menghadiri semua pertemuan produksi untuk mengetahui apa yang
desainer dan sutradara memutuskan ulang dan menginformasikan kepada staf
produksi dari setiap perkembangan dan / atau masalah yang berasal dari proses
latihan. Ketika terdekat asisten direktur, salah satu fungsi terpenting Anda
akan mendapatkan hasil yang paling produktif dari waktu yang dialokasikan untuk
setiap latihan
Anda juga harus
bekerja sama dengan toko kostum untuk menjadwalkan para pemeran untuk peralatan
pengukuran dan kostum. Juga harus menguasai informasi properti dari setiap
latihan alat peraga yang diperlukan dan melacak orang-props selama latihan.
Pekerjaan utama
Anda pada saat ini akan menjadi untuk mencatat semua yang menghalangi untuk
pertunjukan. Selama latihan, Anda perlu menyalin semua gerakan aktor dalam buku
prompt.
Mengabdikan
perhatian penuh kepada latihan. Berikut ini
menjelaskan cara memblokir notate dalam sebuah buku prompt.
- Semua harus memblokir dinotasikan DI PENSIL di halaman kiri menghadap halaman script blocking yang terjadi di…
- Pilih salah satu aktor atau karakter inisial nama untuk digunakan dalam memblokir melambangkan pola dan BE KONSISTEN.
- Selalu lingkaran aktor sehingga siapa saja yang perlu menggunakan buku prompt tidak bingung dengan gerakan notasi.
- Gerakan dinotasikan dengan cara berikut:
X berarti salib baik memperlakukan
dgn kasar atau downstage dll
USR berarti benar memperlakukan dgn
kasar
DSL berarti downstage kiri
UC berarti pusat memperlakukan dgn
kasar dan seterusnya ...
Simpanlah kunci untuk menghalangi
Anda notasi di bagian depan buku sehingga siapa
pun dapat membaca dan memahami informasi.
- Akan sangat membantu untuk membuat sketsa sederhana denah di halaman kiri sehingga menghalangi
pola bisa dengan sederhana disalin.
- Memperhatikan pintu masuk dan keluar.
- Membuat catatan mengenai segala alat peraga atau potongan kostum aktor dengan kebutuhan untuk memasuki atau meninggalkan dengan, atau tinggalkan di atas panggung.
- isyarat harus dibuat di sisi kanan halaman naskah kolom rapi.
- Menunjukkan isyarat dengan carot dan menggarisbawahi kata atau frase di mana hal itu terjadi.
Contoh halaman
untuk memblokir notasi dan salinan formulir permintaan yang sesuai dimasukkan
dalam lampiran.
REPORTS
Berikut ini
adalah laporan bahwa seorang manajer panggung perlu mengisi selama latihan.
Yang pertama
adalah laporan latihan lembar, itu pada dasarnya adalah sarana latihan mencatat
waktu, aktor yang terlambat atau tidak hadir, dan semua catatan yang Anda
miliki untuk para perancang atau toko. Ini juga dapat membantu Anda untuk
melacak apa pemberitahuan Anda telah memberikan para pemain dan pemberitahuan
apa yang telah Anda terima. Anda perlu untuk menuliskan segala sesuatu yang
terjadi sehingga Anda dapat merujuk ke sana jika Anda perlu. Para lembar
laporan latihan dapat membantu Anda mengingat apa pun yang Anda butuhkan untuk
memberitahu seseorang di staf produksi dan harus dibagi setidaknya setiap 2
hari.
Panggilan
mingguan lembar harus dipasang lebih dekat untuk membuka untuk menjaga pemain
dan kru sadar tentang jadwal latihan dan perubahan-perubahan yang telah dibuat.
Anda harus mencakup penjadwalan pakaian latihan, aktor memperingatkan bahwa
mereka akan diperlukan untuk membawa make-up untuk berpakaian latihan, dll
The cast
perhatikan adalah catatan tertentu yang muncul di luar normal pemberitahuan
mingguan. Hal ini benar-benar sebuah bentuk tambahan untuk digunakan pada tahap
kebijaksanaan manajer. Salinan dari bentuk ini dimasukkan dalam lampiran.
EMERGENCIES
Dalam
kepentingan yang aman dan siap sepenuhnya, seorang manajer panggung harus
merencanakan untuk situasi darurat. Langkah pertama adalah untuk mendiskusikan
dengan direktur, direktur teknis, dan setiap asisten manajer panggung yang
terdefinisi dengan baik prosedur yang harus diikuti dalam keadaan darurat.
Berikut adalah pertanyaan penting yang perlu dipertimbangkan dalam membuat
prosedur darurat.
- Siapa yang akan mengingatkan manajer panggung jika unobvious kecelakaan telah terjadi?
- Siapa yang akan memutuskan apakah akan menghentikan acara?
- Jika tidak ada understudies, bagaimana acara dilanjutkan?
Manajer panggung
harus mencetak prosedur ini dan pastikan asisten manajer panggung eksemplar. Manajer
panggung juga harus memberitahukan kepada tokoh prosedur, sehingga semua orang
tahu apa yang harus terjadi dalam krisis.
Manajer panggung
harus mencari semua kit pertolongan pertama dan menginformasikan keberadaan
mereka melemparkan. Menetapkan suatu tahap asisten manajer untuk memimpin
pertolongan pertama kit dan memeriksa untuk memastikan bahwa setiap pertolongan
pertama kit berisi:
- eye wash (cuci mata)
- chemical ice packs (paket es kimia)
- Band-Aids (Band-Aid)
- ace bandages (ace perban)
- instructions for heimlich, shock, and cardiac arrest (instruksi untuk Heimlich, shock, dan perhentian jantung)
Terakhir, semua
orang, terutama manajer panggung harus tahu di mana telepon terdekat untuk
panggilan 911. Pastikan darurat layak, dan juga memberitahu polisi kampus.
TECH WEEK
Selama latihan
teknis, Anda akan menjadi perhatian utama dalam menentukan dan notating semua
cue bunyi dan cahaya dalam buku prompt. Hal ini dilakukan dengan bantuan dari
direktur, direktur teknis, dan desainer. Para desainer dan sutradara memutuskan
apa tanda-tanda harus seperti dan di mana untuk menempatkan mereka. fungsi Anda
untuk menyalin mereka dan bantuan sutradara dan desainer dalam menentukan
tempat cue yang diperlukan untuk membuat latihan teknis singkat. latihan teknis
merupakan salah satu tes terbesar dari kemampuan Anda, karena itu adalah satu
latihan di mana Anda dapat menyimpan pemain dan kru jumlah terbesar waktu dan
energi. artistik akan sangat membantu jika Anda mengerti MENGAPA cue yang
terjadi tidak hanya terjadi KETIKA cue. Ajukan pertanyaan, ini adalah latihan
ANDA.
Asisten manajer
panggung anda akan bertanggung jawab dari para pemeran dan kru yang sedang
berjalan. Ini adalah waktu untuk latihan kesabaran.
GIVING CALLS (Memberi Panggilan)
Tolong dan Terima kasih adalah dua ungkapan yang paling penting
yang dapat Anda gunakan. Hal ini sopan dan menunjukkan rasa hormat. Selalu
gunakan mereka, para pemain dan kru akan mengikuti teladan Anda. Mungkin perlu
untuk menjelaskan protokol baru / kelompok muda. Example:
Contoh:
YOU: 30 minutes, please .
(ANDA: 30 menit, silakan)
CAST: Thank you, 30 .
(CAST: Terima kasih, 30)
Adalah penting
bahwa mereka mengulang waktu panggilan, bukan hanya mengucapkan terima kasih,
sehingga Anda tahu mereka mendengar waktu yang tepat, bukan hanya bahwa Anda
mengatakan sesuatu.
HEADSET ETTIQUITTE
Salah satu peran
yang lebih penting dari manajer panggung dapat dibandingkan dengan lem, yang
memegang halaman-halaman buku bersama di mengikat. Jika lem pernah melemah dan
hanya beberapa halaman rontok, hanya cerita bukan sama atau belum selesai.
Stage Manajer perlu membiarkan semua anggota perusahaan menyadari bahwa mereka
adalah penting untuk keberhasilan produksi, apakah mereka adalah aktor atau
menjalankan kru. Setiap melayani fungsi yang penting. Bersama-sama mereka
membentuk sebuah perusahaan.
Dalam perusahaan
ini, saling menghormati pekerjaan semua orang penting atau perusahaan
berantakan. Hal ini tidak biasa mengalami perilaku yang tidak sesuai pada
headset. Bahkan di perusahaan-perusahaan profesional, teknisi akan membuat
humor upaya dengan mengorbankan para aktor dan aktor akan mengambil teknisi
untuk diberikan. Stage Manajer tidak boleh membiarkan perilaku ini terwujud
dalam perusahaan. perilaku tidak profesional, belakang panggung atau di
headphone tidak boleh ditolerir dan harus segera ditangani.
Cara terbaik
untuk memastikan bahwa semua orang tahu harapan-harapan ini adalah sangat
membiarkan perusahaan tahu bahwa mereka harus memiliki penghargaan untuk karya
satu sama lain dan saling menghormati merupakan standar dengan mana semua orang
dihakimi. Waktu untuk ini adalah di 1st technical rehearsal ketika
seluruh perusahaan disebut bersama-sama untuk pertama kalinya. Jika hal ini
tidak ditangani oleh fakultas atau direktur teknis, itu menjadi tanggung jawab
Manajer Panggung untuk membawanya ke atas. Ini adalah SMS kewajiban untuk
menegakkan kebijakan ini.
CALLING CUES
Setelah
pertunjukan dimulai teknis, pakaian latihan dan pertunjukan Anda akan
bertanggung jawab untuk memanggil semua isyarat teknis. Ada standar untuk
menelepon isyarat, yang masing-masing manajer panggung menyesuaikan dengan gaya
pribadi mereka dan kebutuhan produksi.
Ketika itu
adalah "berat" menunjukkan cue memotong sebagian besar manajer
panggung peringatan. Hal ini biasanya digunakan untuk membangunkan dewan
operator, tetapi mereka akan memberikan perhatian yang sudah jika cue
berdekatan.
Perhatikan bahwa
peringatan siaga dan dikatakan sebelum jumlah dan pergi adalah setelah nomor
tersebut, ini menyelesaikan kebingungan tentang apa yang Anda katakan, dan
memungkinkan untuk jeda antara jumlah dan pergi jika Anda perlu untuk
mengantisipasi saat ini. Anda mungkin juga menghubungkan serangkaian isyarat
yang datang berdekatan:
Standby light Q 21 thru 26
Light Q 21 GO
Q 22 GO
Q 23 GO etc…..
PERFORMANCE
Tujuan anda
adalah untuk memeriksa bahwa semuanya bekerja dengan benar, para aktor sudah
siap, dan rumah sudah siap, dan untuk menunjukkan kepada berjalan lancar awal
sampai akhir. Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah menjadikan diri Anda
daftar. Anda harus sudah memiliki pra show checklist, sebuah checklist
istirahat, dan pasca-acara daftar. Berikut adalah contoh daftar
pra-pertunjukan.
PRE-SHOW CHECKLIST
- Doors unlocked Pintu dibuka
Dressing rooms Ruang ganti
Theatre doors Teater pintu
Props closet Props lemari
- Lights Lampu
Dimmer check Dimmer cek
Works off Bekerja off
Panic/housekeeping
off Panic
/ housekeeping off
Grid lights off Lampu grid
- Props Props
Check in
Pre-set Ditetapkan
- Headsets
- First aid kits Pertolongan pertama kita
- Phones
- Sound check
- Crew present Crew hadir
- Performers present
- Warnings (30, 15, 10, 5, places) Peringatan (30, 15, 10, 5, tempat-tempat)
Pastikan bahwa house manager siap
sebelum membuka rumah, dan tetap berhubungan dengan mereka tentang pendatang
terlambat jika Anda perlu hold for the house lupa untuk memberitahu para
pemain bahwa Anda berada dalam terus. Anda harus melakukan hal ini di istirahat
juga. Pada 5 pergi ke bilik. Call tempat-tempat di atas speaker, dan memiliki
mengkonfirmasi ASM aktor telah menerima panggilan secara pribadi.
Pastikan bahwa
Anda memiliki pemain dan kru lengkap lembar kontak sehingga Anda dapat
menelepon siapa saja yang terlambat.
CONCLUSION (Kesimpulan)
Anda harus telah
menyelesaikan acara itu sekarang. Jelas buku ini tidak memberitahu Anda
semuanya, tetapi seharusnya membantu. Ada beberapa hal yang telah kita pelajari
banyak
dalam
menunjukkan bahwa kita memiliki tahap dikelola, hal-hal yang mungkin membuat
banyak akal tapi hal yang harus Anda ingat:
- Bersabar, terutama dengan pelaku. Actors sangat fokus pada karakter mereka selama proses dan mungkin perlu diingatkan tentang aspek-aspek teknis yang perlu mereka sadari.
- Jangan menjerit atau berteriak. Itu hanya menghasilkan reaksi negatif. Orang tidak mendengarkan ketika kau menjerit, mereka hanya marah.
- Don't panic. Thou shalt not lose thy cool . It is that simple. Anda bertanggung jawab atas…
- Jangan pernah menjawab dengan "Saya tidak tahu" dan berhenti di situ. Aktor Yakinkan bahwa Anda akan menemukan jawaban untuk mereka. Jika seorang aktor menanyakan sebuah pertanyaan yang Anda tidak dapat menjawab (dan Anda harus mampu) , para aktor mungkin akan panik. Dengan tenang meminta mereka untuk menunggu sebentar dan berlari untuk meminta seseorang yang tidak tahu jawabannya.
- Tersenyum. Theatre adalah menyenangkan. Sebuah rasa humor akan membuat Anda di mana saja.
- Tutup mulut, mata dan telinga terbuka. Ini adalah satu-satunya cara Anda mungkin dapat mengikuti segala sesuatu yang Anda bertanggung jawab untuk… Jangan berpartisipasi dalam gosip.
- Ambil napas dalam-dalam, mematikan lampu kerja (seperti tercantum dalam naskah Anda) dan panggilan pertama Q!
CATATAN 6
PERANCANGAN DAN SISTEM EVALUASI KEBERHASILAN
By : Drs. Robby Hidajat, M.Sn.
Pengertian management yang dikemukakan oleh para ahli bisnis di atas dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Manajement selalu
diterapkan dalam hubungan dengan usaha sesuatu kelompok manusia dan
tidak terhadap sesuatu usaha satu orang tertentu.
2. Dalam pengertian menejement
selalu terkandaung adanya sesuatu tujuan tertentu yang akan dicapai oleh
sekelompoki yang bersangkutan.
3. Manejement berkaitan dengan organisasi sebagai sebuah ikatan untuk mencapai tujuan bersama.
1.UNSUR DASAR MENEJEMENT
Menurut Auren Turis bahwa dalam menejement unsur dasar adalah kemaharian dari seorang menejer yang setidaknya dapat dikemukakan adanya 3 katergori kemahiran sebagai dasar sebagai berikut: 1. Kemahiran yang bertalitan dengan hbungan kerja kemanusiaan seperti bekerja bersama bawahan, memupuk hbungan baik dengan atasan, memupuk kerja sama dan koordinasi dengan menajeer yang setingkat dan lain-lain; 2. Procedural dan adminitratif seperti pengendalaian pekerjaan-pekerjaan tata susaha dan mempergunakan wasktu kerja dengan efektif; 3. Pribadi seperti pengaturan daya ingat, penusatan, pikiran dan lain-lain.
Disamping itu Rex F. Harlow juga mengemukanan 3 unsur dasar kemahiran yang harus dikuasai oleh seorang menejer: 1. Kamahiran teknis syang cukup untuk melakukan upaya daripada tugas khususnya yang menjadi tanggung jawabnya; 2. Kemahiran yang becorak kemanusiaan yang cukup- dalam bekerja dengan sesamanya guna menciptakan keserasian kelompok yang efektif dan yang mempu menunmbuhkan kerja sama di antara anggota-anggota bawahan yang ia pimpin; 3. Kemahiran menyelami keadaan yang cukup untuk menemukan antara hbungan dari pelbagai faktor yang tersangkut dalam suasana itu, yang bisa memberikan petunjuk-petunjuk kepadanya dalam mengambil langkah-langkah dimaksdu, sehingga mencapai hasil yang masksimal bagai prganisasinnya secara keseluruhan.
Dalam seni menejement seni pertunjukan dibutuhkan adanya tiga kemahiran yang dimiliki oleh menejer-menejer yang secara bersama-sama harus mampu menjalin hubungan kerja yang harmonis, yaitu: Menejer produksi (dapat disetarakan dengan top menejer/higher manajer); Menejer artistik (dapat disetarakan dengan middle manajer); Stage manejer (dapat disetarakan dengan lower menejer); Sungguhpun kesetaraan tersebut tidak benar benar sepadan, karena masing-masing mempunyai ruang lingkup tanggungjawab dan hal-hal yang menjadi tujuan. Sehingga ketia menejer tersebut merupakan sebuah jaminan utama dalam menggerakan organisasi dan mencapai tujuan yang diharapkan.
3. Manejement berkaitan dengan organisasi sebagai sebuah ikatan untuk mencapai tujuan bersama.
1.UNSUR DASAR MENEJEMENT
Menurut Auren Turis bahwa dalam menejement unsur dasar adalah kemaharian dari seorang menejer yang setidaknya dapat dikemukakan adanya 3 katergori kemahiran sebagai dasar sebagai berikut: 1. Kemahiran yang bertalitan dengan hbungan kerja kemanusiaan seperti bekerja bersama bawahan, memupuk hbungan baik dengan atasan, memupuk kerja sama dan koordinasi dengan menajeer yang setingkat dan lain-lain; 2. Procedural dan adminitratif seperti pengendalaian pekerjaan-pekerjaan tata susaha dan mempergunakan wasktu kerja dengan efektif; 3. Pribadi seperti pengaturan daya ingat, penusatan, pikiran dan lain-lain.
Disamping itu Rex F. Harlow juga mengemukanan 3 unsur dasar kemahiran yang harus dikuasai oleh seorang menejer: 1. Kamahiran teknis syang cukup untuk melakukan upaya daripada tugas khususnya yang menjadi tanggung jawabnya; 2. Kemahiran yang becorak kemanusiaan yang cukup- dalam bekerja dengan sesamanya guna menciptakan keserasian kelompok yang efektif dan yang mempu menunmbuhkan kerja sama di antara anggota-anggota bawahan yang ia pimpin; 3. Kemahiran menyelami keadaan yang cukup untuk menemukan antara hbungan dari pelbagai faktor yang tersangkut dalam suasana itu, yang bisa memberikan petunjuk-petunjuk kepadanya dalam mengambil langkah-langkah dimaksdu, sehingga mencapai hasil yang masksimal bagai prganisasinnya secara keseluruhan.
Dalam seni menejement seni pertunjukan dibutuhkan adanya tiga kemahiran yang dimiliki oleh menejer-menejer yang secara bersama-sama harus mampu menjalin hubungan kerja yang harmonis, yaitu: Menejer produksi (dapat disetarakan dengan top menejer/higher manajer); Menejer artistik (dapat disetarakan dengan middle manajer); Stage manejer (dapat disetarakan dengan lower menejer); Sungguhpun kesetaraan tersebut tidak benar benar sepadan, karena masing-masing mempunyai ruang lingkup tanggungjawab dan hal-hal yang menjadi tujuan. Sehingga ketia menejer tersebut merupakan sebuah jaminan utama dalam menggerakan organisasi dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Kemahiran seorang menajer adalah
salah satu unsur yang mampu mengerakan mansusia secara terorganisir, tetapi
diluar itu ada unsur yang juga mendapatkan perhatian yaitu: 1) Men
(manusia/orang), 2) Materials (barang) atau jasa, 3) maney
(uang).
Sebagai sebuah unsur dasar baik
yang mendasarkan tiga unsur atau lebih, pada prinsipnya menejement adalah
sebuah usaha untuk mengorganisir manusia dalam melakukan kegiatan yang
memproduksi barang atau jasa dengan sarana barang/metode yang seefisien
mungkin. Efisiensi yang dimaksud adalah tidak melimpah-limpahkan unsur dasar
yang dimiliki atau dikelola. Maka seberapapun manusia yang diorganisir harus
sepadan dengan hasil, demikian juga barang/metode atau mesin yang digunakan
sebagai sarana tidak menuntut kulatis/kuantitas yang berlebihan, tetapi yang
selalu diperjuangkan adalah kemampuan barang/metode atau mesin, disamping itu
juga masalah uang. Sebuah kegiataan tidak ditentukan oleh banyaknya modal,
tetapi efektivitas penggunaan modal dan sirkulasi modal. Modal yang digunakan
adalah selalu didasarkan pada hitungan jangka waktu tertentu, dan peningkatan
modal adalah sebuah tujuan dalam pengertian keuntungan.
Pemikrian di atas adalah sebuah
menejement yang diadopsi dari menejement bisnis, segala sesuatu akan diukur
atas keuntungan material demi kesejahtraan organisasi. Dalam produksi
menejement pertunjukan (seni) yang diutamatakan adalah sebuah cara menjelankan
prinsip mengelola seni agar mampu dinikmati (apresiasi) banyak orang , atau
membantu sebuah kegiatan produksi menyiapkan proses kereatif. Tetapi
bagaimanapun juga pada akhirnnya yang dituju oleh para pengelola atau
organaiser adalah keuntungan materiel. Maka pengelola menejemen produksi
pertunjukan seni harus pandai-pandai menempatkan posisi yang trategis. Semua
ini dibutuhkan pengalaman yang menuntut semua anggota organisasi menyadari
benar karakteristik seni pertunjukan, baik seni pertunjukan yang laku dijual
atau seni pertunjukan yang hanya untuk diapresiasi.
2. ORGANISASI DAN PEMENTASAN
Setiap karya seni yang telah diimbaskan pada siswa senantiasa diharapkan oleh
banyak pihak untuk dapat dinikmati bersama, oleh karena itu pementasan atau
pagelaran karya menjadi pokok utama dalam keseluruhan pembelajaran.
Pementasan adalah sebuah media untuk mempertemukan tiga komponen utama dalam
kegiatan kesenian, yaitu kreator (guru seni ), siswa, dan penonton.
Bertemunya tiga komponen tersebut maka terjadilah proses apresiasi.
Pada
aplikasi struktur organisasi pagelaran tersebut di atas ada tiga bidang
pokok yang memiliki tanggung jawab atas penyelenggaraan kepada podusen
yaitu: 1. Manajer, pimpinan yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
penyelenggaraan
pada kegiatan administrasi, secara oprasional membawahi staf-staf yang
berkaitan dengan pemasaran, kerumahtanggaan, dan publikasi; 2. Art
director (menejer artistik), pimpinan yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan kegiatan pelaksaan dan penyajian repertoar (materi
pertunjukan). Perhatian utama adalah membantu koreografer dan penari-penarinya
mempersiapkan penampilan; 3. Desainer,
menejer perancangan tata pentas bertanggung jawab atas staf disainer yang
terdiri stage manajer (pimpian panggung), desainer tata suara, tata lampu,
decorator
Agar pelaksaaan organisasi dapat
berjalan dengan lancara ketiga komponen yang terdiri dari manajer (director
adiministrasi), art direktour, dan desainer disatukan dalam
kesatuan yang disebut staf pimpinan produksi yang dibantu oleh sekretasi dan
bendahara. Sekretaris adalah orang yang melaksanakan pencatatan kegiatan, surat
menyurat, dan kegiatan administrasi. Bendahara adalah orang yang melaksanakan
pencatatan dan pengendalai sirkulasi keuangan.
PROSES MENAJEMEN
Sebuah kegiatan produksi pagelaran seni pertunjukan dapat mencapai tujuannya
secara efektif dan efisien diperlukan cara-cara atau strategi yang
seringkali disebut sebagai “manajemen”. Pengertian manejemen dalam proses ini
adalah strategi dalam memanfaatkan input secara sadar untuk menghasilkan sebuah
produsk/jasa penikmatan seni melalui sebuah proses perencanaan,
pengorganisasiaan, pengarahan, dan pengendalian. Proses menajemen sebagai
berikut.
1.
Perencanaan
Perencaaan dalam sebuah kegiatan produksi menajemen sangat mutlak. Karena sesuatu yang dilakukan dan melibatkan orang banyak (kelompok) dibutuhkan sebuah perencaaan yang jelas. Pengertian dalam sebuah perencanaan adalah kegiatan menentukan cara yang harus dilakukan untuk mendapai posisi yang diinginkan oprganisasi pada waktu yang akan datang; secara garis besar, pernecanaan dilakukan melalui proses tertentu. Inti dari sebuah perencanaan adalah: Pemilihan dan pengembangan sumberdaya manusia yang meliputi tindakan untuk masa yang akan datang dalam mencapai posisi yang diinginkan.
2. Manfaat perencanaan:
a. mengurangi resiko ketidap pastian tujuan; b. memusatkan perhatian pada sasaran; c. menjadi dasar bagi fungsi-fungsi menajemen pada sub unit yang lain.\ Perencaan yang dapat memberikan ruang gerak yang menguntungkan adalah dengan adanya pertimbangan sebagai berikut: a. Pengetahuan mantap pada bidang usaha/kegiatgan/aktivitas; b. Adanya batas toleransi atas penyimpangan; c. Memperkuat sumber daya yang dimiliki; d. Fleksibelitas; e. Melihat kemungkinana adapatasi; f. Memperhatgikan kendala-kendala.
3. Proses Perencanaa: a. Mmenentukan kegiatan yang harus dilakukan; b. Mengurutkan kegiatan (daftar perenmcanaan); c. Penjadwalan kegiatan; d. Integrasi dan akomodasi.
4. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah untuk menjamin kemampuan orang-orang yang ada di dalam organisasi dapat memanfaatkan secara optimal. Dalam pengorganisasian tersebut terdapat bentuk 1) Struktur oganisasi, 2) Tugas dan wewenang, dan Sistem hubungan/koordinasi.
Proses pengorganisasian: a. Memerinci pekerjaan-pekerjaan; b. Mengelompokan pekerjaan-pekerjaan; c. Membagi tugas; d. Menyusun mekanisme koordinasi.
Konsep Dasar Organisasi: a. Pembagian pekerjaan dan spesialisasi; b. Kesatuan komando; c. Rentang kendali; d. Wewenang tanggung jawab dan sistem hubungan.
Perencaaan dalam sebuah kegiatan produksi menajemen sangat mutlak. Karena sesuatu yang dilakukan dan melibatkan orang banyak (kelompok) dibutuhkan sebuah perencaaan yang jelas. Pengertian dalam sebuah perencanaan adalah kegiatan menentukan cara yang harus dilakukan untuk mendapai posisi yang diinginkan oprganisasi pada waktu yang akan datang; secara garis besar, pernecanaan dilakukan melalui proses tertentu. Inti dari sebuah perencanaan adalah: Pemilihan dan pengembangan sumberdaya manusia yang meliputi tindakan untuk masa yang akan datang dalam mencapai posisi yang diinginkan.
2. Manfaat perencanaan:
a. mengurangi resiko ketidap pastian tujuan; b. memusatkan perhatian pada sasaran; c. menjadi dasar bagi fungsi-fungsi menajemen pada sub unit yang lain.\ Perencaan yang dapat memberikan ruang gerak yang menguntungkan adalah dengan adanya pertimbangan sebagai berikut: a. Pengetahuan mantap pada bidang usaha/kegiatgan/aktivitas; b. Adanya batas toleransi atas penyimpangan; c. Memperkuat sumber daya yang dimiliki; d. Fleksibelitas; e. Melihat kemungkinana adapatasi; f. Memperhatgikan kendala-kendala.
3. Proses Perencanaa: a. Mmenentukan kegiatan yang harus dilakukan; b. Mengurutkan kegiatan (daftar perenmcanaan); c. Penjadwalan kegiatan; d. Integrasi dan akomodasi.
4. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah untuk menjamin kemampuan orang-orang yang ada di dalam organisasi dapat memanfaatkan secara optimal. Dalam pengorganisasian tersebut terdapat bentuk 1) Struktur oganisasi, 2) Tugas dan wewenang, dan Sistem hubungan/koordinasi.
Proses pengorganisasian: a. Memerinci pekerjaan-pekerjaan; b. Mengelompokan pekerjaan-pekerjaan; c. Membagi tugas; d. Menyusun mekanisme koordinasi.
Konsep Dasar Organisasi: a. Pembagian pekerjaan dan spesialisasi; b. Kesatuan komando; c. Rentang kendali; d. Wewenang tanggung jawab dan sistem hubungan.
Departemenisasi: a. Fungsional. Organisasi dibagi
berdassarkan kelompok fungionali, seperti produksi, keuangan, pemeasarn,
seumberdaya manusia (peronalia); b. Wilayah. Organisasi dibagi
berdasrkan daerah dimana organisasi beroprasi, seperti kegiatan proudksi
menajemen seni pertunjukan di kampus ini termasuk dalam jangkauan wilayah
yang memiliki ruang lingkup tertentu; c. Proses. Organisasi dibagi
berdasarkan proses yang dilakuakan 1) adiministrasi, 2) produksi, 3)
pemasaran, dan lain-lain.
MENENTUKAN STAKEHORLDER: Stakehorlder adalah pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dan
pengarahu terhadap organisasi.
a. Pihak internal organisasi;
Misalnya: Ketua jurusan, ketua program studi, dosen pembina matakuliah,
dan lain-lain; b. Pihak eksternal
organisasi misalnya penyandang dana, penonton, pemerintah pengambil
kebijakan public, dewan kesenian, lembaga-lembaga masyarakat yang terkait, dan lain-lain. Stakehorlder ini yang diidentivikasi dan disadari keberadaannya
dalam menentukan kelancaran dan keberhasilan organisasi. Stakehorlder
akan menaruh sismpatik dan bersedia untuk bekerjasama apabila organisasi itu
mempu merumuskan misi dan visinya.
MISI DAN VISI: Misi adalah apa maksud dari keberadaan organisasi
itu dibentuk, apa peran dan fungsi organisasi (internal dan eksternal). Visi adalah apa yang menjadi obsepsi yang mampu
dicapai secara nyata. Contoh misi: Sanggar Tari dan Karawitan adalah sebuah
organisasi kemahasiswawan yang berorentasi pada kreativitas, progeresif, dan
mengedepankan orentasi etika serta estetika yang berpihak pada peningkatan
eksistensi pengembangan kepribadian mahasiswa. Visi: Menggalang kreatif yang bersifat progresif dan
berorentasi pada etika serta estetika yang berpihak pada pengembangan
kepribadian mahasiswa. Moto: Kepribadian berciri kultural yang progresif.
KEBERHASILAN ORGANISASI
BERDARKAN ANALISIS SWOT
Sistem analisis SWOT dapat
dipahami melalui table sebagai berikut:
PERUMUSAN STRATEGI METODE SWOT
Strength
Daftarlah kekuatan utama organisasi
1.
2.
3.
|
Weaknesses
Daftarlah
kelemahan utama organisasi
1.
2.
3.
|
|
Opportunity
Daftarlah
peluang utama organisasi
1.
2.
3.
|
S-O
Strategy
Gunakan
kekuatan utama memanfaatkan peluang
1.
2.
3.
|
W-O strategy
Mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
1.
2.
3.
|
Threat
Daftarlah ancaman utama organisasi
1.
2.
3.
|
S-T
Strategy
Gunakan
kekuatan utama untuk menghindari ancaman
1.
2.
3.
|
W-T
Strategy
Gunakan
kelemahan dan hindri ancaman
1.
2.
3.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar