Sabtu, 09 September 2017



 Abstrak Penelitian 
Judul:   
KONSEP KAWIH  DALAM LAGU-LAGU TEMBANG SUNDA 

Nandi Saefurrohman, M. Sn

SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA

2016 / 2017

ABSTRACT

In Sundanese  karawitan, kawih and tembang are two major categories of song genre  which have characteristics of their own. The songs of kawih genre are grouped into constantly rhythmic songs having musical characteristics: metrical, tied with beat and rhythm pattern, and having song pattern. In kawih vocal, each syllable of the lyrics used contains one core of tone. On the contrary, songs of tembang genre are grouped into inconstantly rhythmic songs having musical characteristics:  rhythmical, untied with beat and rhythmic pattern. In tembang vocal, each syllable of the lyrics used contains some core of tones.
Lagu panambih is a sekar-gending karawitan in tembang Cianjuran art performance which is frequently being actual discussion among Sundanese karawitan practitioners. Lagu panambih includes in kawih genre because it is considered having form based on the musical working form of kawih songs. Result of the study shows that lagu panambih belongs to the kawih genre presented in lagam tembang Cianjuran.
The aspects of the musical working on lagu panambih consist of vocal, gending form, instrumentation. Vokal consists of songs not resulted from adoption, and song resulted from adoption. Gending consists of gendings having rhythm of sawilet, dua wilet, and opat wilet, with various strikes on the instrument. Some elements showing that lagu  panambih has parameter of kawih lie on  the applying of  ugeran wiletan lagu, song pattern,  and runtuyan sora. While parameter tembang lies on the typical song pattern, either in the technique of vokal management, reureueus, or quality of singer’s voice. In presenting panambih vocal, the singers are demanded to be consistent in what is called as lagam Cianjuran. 


ABSTRAK

Dalam karawitan Sunda, kawih dan tembang merupakan dua kateegori besar jenis lagu yang memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Oleh para praktisi karawitan Sunda, lagu-lagu jenis kawih digolongkan ke dalam lagu irama tetap (konstan),  dengan ciri-ciri musikal yaitu:  lagu bersifat metris, terikat ketukan dan pola irama, dan memiliki pola lagu. Pada vokal kawih, setiap suku-kata dari lirik yang digunakan mengandung satu nada inti. Sementara lagu-lagu jenis  tembang digolongkan ke dalam lagu-lagu irama bebas (tidak konstan), dengan ciri-ciri musikal yaitu: lagu bersifat ritmis, tidak terikat ketukan dan pola irama. Pada vokal tembang, setiap suku kata dari lirik yang digunakan mengandung beberapa nada inti.
Lagu panambih merupakan karawitan sekar-gending dalam penyajian seni tembang Cianjuran yang kerap menjadi perbincangan hangat di kalangan para praktisi karawitan Sunda. Lagu panambih oleh masyarakat karawitan Sunda digolongkan ke dalam jenis kawih, karena dipandang memiliki bentuk yang mengacu pada format garap musikal lagu-lagu kawih. Hasil penelitian intisarinya adalah lagu panambih merupakan jenis  kawih yang disajikan dalam lagam tembang Cianjuran.
Aspek-aspek garap pada lagu panambih meliputi vokal, bentuk gending, instrumentasi. Vokal terdiri dari lagu-lagu yang bukan hasil adopsi dan lagu-lagu hasil adopsi. Gending terdiri dari gending-gending irama sawilet, dua wilet, dan opat wilet, dengan berbagai pola tabuhan pada instrumen. Beberapa indikator yang dapat mengarahkan bahwa lagu panambih memiliki parameter kawih terletak pada penerapan ugeran wiletan lagu, pola lagu, dan runtuyan sora. Sementara parameter tembang terletak pada kekhasan menyajikan vokal, baik teknik olah vokal, reureueus, dan kualitas suara penembang. Dalam membawakan vokal panambih para penembang dituntut untuk konsisten terhadap apa yang disebut lagam Cianjuran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar