Abstrak Penelitian
Judul:
KONSEP KAWIH DALAM LAGU-LAGU TEMBANG SUNDA
KONSEP KAWIH DALAM LAGU-LAGU TEMBANG SUNDA
Nandi
Saefurrohman, M. Sn
SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA
2016 / 2017
ABSTRACT
In Sundanese
karawitan, kawih and tembang are two major categories of
song genre which have characteristics of
their own. The songs of kawih genre
are grouped into constantly rhythmic songs having musical characteristics:
metrical, tied with beat and rhythm pattern, and having song pattern. In kawih vocal, each syllable of the lyrics
used contains one core of tone. On the contrary, songs of tembang genre are grouped into inconstantly rhythmic songs having
musical characteristics: rhythmical,
untied with beat and rhythmic pattern. In tembang
vocal, each syllable of the lyrics used contains some core of tones.
Lagu panambih is a sekar-gending
karawitan in tembang Cianjuran
art performance which is frequently being actual discussion among Sundanese
karawitan practitioners. Lagu panambih
includes in kawih genre because it is considered having form based on
the musical working form of kawih
songs. Result of the study shows that lagu panambih
belongs to the kawih genre presented
in lagam tembang Cianjuran.
The aspects of the musical working on lagu panambih consist of vocal, gending form,
instrumentation. Vokal consists of songs not resulted from adoption, and song
resulted from adoption. Gending consists of gendings having rhythm of sawilet, dua wilet, and opat wilet, with various strikes on the
instrument. Some elements showing that lagu panambih
has parameter of kawih lie on the applying of ugeran wiletan lagu, song pattern, and runtuyan sora. While parameter tembang lies on the typical song
pattern, either in the technique of vokal management, reureueus, or
quality of singer’s voice. In presenting panambih
vocal, the singers are demanded to be consistent in what is called as lagam
Cianjuran.
ABSTRAK
Dalam karawitan Sunda, kawih dan tembang merupakan dua kateegori besar jenis lagu yang memiliki
karakteristik sendiri-sendiri. Oleh para praktisi karawitan Sunda, lagu-lagu
jenis kawih digolongkan ke dalam lagu
irama tetap (konstan), dengan ciri-ciri
musikal yaitu: lagu bersifat metris,
terikat ketukan dan pola irama, dan memiliki pola lagu. Pada vokal kawih, setiap suku-kata dari lirik yang
digunakan mengandung satu nada inti. Sementara lagu-lagu jenis tembang
digolongkan ke dalam lagu-lagu irama bebas (tidak konstan), dengan ciri-ciri
musikal yaitu: lagu bersifat ritmis, tidak terikat ketukan dan pola irama. Pada
vokal tembang, setiap suku kata dari
lirik yang digunakan mengandung beberapa nada inti.
Lagu panambih
merupakan karawitan sekar-gending dalam
penyajian seni tembang Cianjuran yang
kerap menjadi perbincangan hangat di kalangan para praktisi karawitan Sunda.
Lagu panambih oleh masyarakat
karawitan Sunda digolongkan ke dalam jenis kawih, karena dipandang
memiliki bentuk yang mengacu pada format garap musikal lagu-lagu kawih. Hasil penelitian intisarinya
adalah lagu panambih merupakan
jenis kawih yang disajikan dalam lagam
tembang Cianjuran.
Aspek-aspek garap pada lagu panambih meliputi vokal, bentuk gending,
instrumentasi. Vokal terdiri dari lagu-lagu yang bukan hasil adopsi dan
lagu-lagu hasil adopsi. Gending terdiri dari gending-gending irama sawilet,
dua wilet, dan opat wilet,
dengan berbagai pola tabuhan pada instrumen. Beberapa indikator yang dapat
mengarahkan bahwa lagu panambih memiliki
parameter kawih terletak pada
penerapan ugeran wiletan lagu, pola
lagu, dan runtuyan sora. Sementara
parameter tembang terletak pada
kekhasan menyajikan vokal, baik teknik olah vokal, reureueus, dan
kualitas suara penembang. Dalam membawakan vokal panambih para penembang dituntut untuk konsisten terhadap apa yang
disebut lagam Cianjuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar